Share

43. Sedikit Terkuak

"Maaf, Bu Ire. Bukannya saya tidak percaya dengan Ibu, tetapi itu hasil kerja pertama putra saya buat ibunya. Saya ingin menyimpannya sendiri," balasku.

Irene kulihat sedikit kecewa, tetapi ini adalah hal pribadiku. Aku tidak mau terinjak harga diri oleh siapa pun meski dia adalah sahabatku sendiri. Jujur aku mulai merasakan sesuatu yang berbeda dari seorang Irene. Entah apa aku juga belum mengerti, tetapi yang pasti akan aku perjuangkan semua yang dimiliki putraku untukku.

"Baiklah, Bu. Jika untuk tender itu tidak bisa di tolak maka saya siap untuk menerima," ucapku dengan penuh ketegasan.

Kulihat Irene dan Abian mengangguk bersama, lalu aku pun pamit kembali ke ruang kerjaku sendiri. Irene juga sudah mengijinkan jika aku kembali, dengan sopan aku meninggalkan ruang itu.

'Selamat Adel, ternyata seperti inilah kamu! Semoga Gusti Allah selalu melindungiku dari segala marabahaya,' batinku menjerit pilu.

Akhirnya sampai juga kaki ini pada ruang desain, semua penghuninya tampak serius men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status