Share

65. Bahan Kue

"Jika tertawa jangan terbahak seperti itu, nanti gantengnya hilang lho. Terus jauh dari jodoh," kataku pada Frans.

"Ini lagi ngobrol sama jodohku, jodohku dirimu hingga mati!" ucap Frans sambil berdendang lagu artis ibukota.

"Nah, nah lho!" balasku.

"Aku serius padamu, Ann. Bahkan jauh sebelum kamu kenal Jasen, kutu kupret itu," ucap Frans.

Aku terdiam, bagaimana dia bisa bilang jauh sebelum aku kenal Jasen. Sedangkan aku sendiri tidak pernah melihat wajahnya sebelum perjumpaan saat Amel pingsan tahun kemarin. Sejak peristiwa itulah aku mulai dekat dengam Frans, meski saat ini aku ada di Madiun. Frans terkadang meneleponku seperti saat ini.

Awal dia membicarakan mengenai kedua anakku, lambat laun berbicara mengenai rasanya padaku. Hal inilah yang membuat aku terkadang bisa lupa akan rasa pada Mas Jasen. Walau bagaimana pun, Mas Jasen adalah pertama bagiku. Hingga menancap begitu dalam rasa dan sakitku.

"Hai, Ann, apakah kamu masih di sana?" tanya Frans membuyarkan lamunanku.

"Masih,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status