Share

66. Pingsan

Aku gegas berlari menuju tubuh Andin, tanganku meraba keningnya. Badannya terasa sangat dingin, aku menjadi sangat khawatir. Dengan lantang kupanggil salah satu karyawan lelaki yang aku miliki.

"Damaar!" panggilku.

Orang yang aku panggil Damar kebetulan sedang bersiap untuk jualan keliling. Iya aku memang mempekerjakan satu orang laki-laki putra Pak Komar tetangga sebelah yang belum mendapat kerja setelah lulus dari SMK Negeri 4 Madiun dengan jurusan tata boga. Meskipun dia seorang pria, Damar sangat cekatan dalam bekerja. Ketika mendengar namanya aku panggil dengan segera dia meletakkan keranjang roti begitu saja dan berlari menuju ke arahku.

"Iya, Mbak!" jawabnya setelah sudah ada di depanku dengan napas ngos-ngosan.

"Tolong angkat tubuh Andin ke dalam kamar itu, Ya. Dan ini hari ini kamu beli bahan dulu, jika selesai boleh kirim roti juga boleh nunggu toko. Utamakan beli bahan dulu, ya!" ucapku.

"Siap, Mbak," balasnya.

Kemudian dengan sekali hentak, tubuh Andin sudah ada dalam gend
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status