Share

Bab 25 Berbohong

Tidak semua pembicaraan Melia dan Utami dapat Arisa dengar. Adakalanya mereka berbisik, tak jarang pula berteriak tertahan. Akan tetapi, selama dua perempuan itu berada di depan pintu toilet, Arisa terpaksa menahan diri untuk keluar. Ia tak ingin keberadaannya diketahui, hingga kemudian memunculkan masalah baru.

Sampai pada saat mereka benar-benar pergi, Arisa baru berani membuka pintu. Ia mengusap wajah resah. Segala yang mereka bicarakan sungguh di luar dugaan. Entah apa yang sudah membutakan mata Bahtiar, sehingga bisa terhanyut dalam tipu daya yang Melia buat.

“Hei, kamu kenapa?” Melihat Arisa yang baru kembali, lalu meminum segelas air terburu-buru, membuat Yanu keheranan sekaligus khawatir.

“Gak apa-apa, Kak. Tadi, pintu toilet mendadak macet. Aku panik. Untung bisa terbuka lagi.” Entah bagaimana ide itu muncul di kepala. Yang pasti Arisa yakin itu cukup masuk akal.

“Tapi, kamu gak apa-apa kan?” Pria itu berpindah dari seberang meja, ke sebelah Arisa.

“Gak apa-apa. Aku lapar.” S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status