Share

Ch 45

Altreisa melihat ke arah sang Raja dan pria itu sedang tersenyum meremehkan. Altreisa menghembuskan nafas pelan.

“Baiklah jika kalian memakssa. Maka aku juga akan memberi syarat akan tuduhan ini” Ucap Altreisa

“Pembunuh tidak punya hak berbicara” tentang sang raja, Adair

“Sayangnya, saya bukan pembunuhnya” jawab Altreisa

“Apa bukti yang bisa kau tunjukkan untuk itu?” tantang sang Raja

“Ingatan saya” jawab Altreisa pendek

Adair terdiam, wajahnya menunjukkan kebingungan. “Ingatanmu bisa saja kau manipulasi agar terbebas dari kejahatan yang kau buat”

“Yang mulia. Saya tidak menyangka jika anda sangat bodoh sekarang” ejek Altreisa

“Tutup mulutmu pembunuh!” hardik Adair tidak terima

“Kenapa saya harus menutup mulut saya?” tanya Altreisa

“Apa yang saya katakan tidak lah salah. Anda sangat bodoh”

“Kau yang duduk sebagai hakim” tunjuk Altreisa dengan tangan terantai

“Apa kau lupa hukum penyihir yang mengatakan ‘jika sang pelaku terus mengaku tidak bersalah, sedangkan bukti ada di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status