Share

akhirnya tahu juga

Tekadku untuk pindah rumah semakin bulat setelah kedatangan Kak Lusi yang tampak angin, tanpa hujan, mencecarku tanpa henti.

Hari ini Kak Lusi. Besok, lusa entah siapa lagi yang akan datang.

Jika uang dari Mas Alfi tidak mengalir lagi untuk mereka, pasti akulah yang akan menjadi sasarannya.

Sesuai janjiku dengan Lucas, aku menemuinya di jam makan siang di sebuah restoran.

Selera Lucas ternyata tinggi juga. Terlihat dari restoran yang aku masuki saat ini.

Lucas melambaikan tangannya ke arahku, memintaku untuk menghampirinya. Aku mengukir senyuman tipis di bibir, lalu berjalan menghampiri Lucas.

Melihat aku yang semakin dekat dengan meja tempat ia duduk, Lucas bangkit berdiri, lalu menggeserkan kursi untukku.

Pria yang manis.

“Terima kasih,” hanya kata itu yang mampu keluar dari bibir indahku. Aku merasa sedikit canggung pada pemuda yang usianya lebih muda dariku itu.

“Sama-sama,” jawabnya dengan senyuman tampan menghiasi wajahnya.

“Sudah sepantasnya seorang laki-laki memperlakukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status