Share

hidup lagi lucu-lucunya

Aku terkekeh mendengar pertanyaan Aldo. Sebenarnya bukan pertanyaannya yang ngomong buat aku tertawa, tapi ekspresi wajahnya yang begitu serius itu terlihat begitu lucu dan menggemaskan. Di usianya yang masih remaja ia bersikap seolah sudah cukup dewasa dengan kata lain sok dewasa.

“Jawab Ma.” Aldo menghentakkan kakinya. Ia merajuk karena ulahku yang memilih tertawa daripada menjawab pertanyaan darinya.

Mataku sampai berair karena tertawa. Setelah kembali bisa mengontrol diri, aku memposisikan dudukku menghadap ke arah Putra sulungku.

“Untuk saat ini kakak dan adik lah yang menjadi prioritas hidup Mama. Mama ingin membahagiakan kalian, mencukupi kebutuhan kalian tanpa kekurangan sesuatu apapun.” Aku tersenyum lalu mengacak acak rambut Aldo.

“Jangan hanya memikirkan kebahagiaan kami, Mama juga harus memikirkan kebahagiaan Mama agar Mama bisa menjadi matahari untuk kami.”

“Kebahagiaan kalian itulah kebahagiaan Mama yang tak terhingga,” ujarku, Sambil mengusap penuh kasih kepala Aldo.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status