Share

Saling Melepaskan

"Mau langsung pulang? Atau mampir ke mana dulu?"

"Pulang ke hotel saja, Mas. Aku capek," jawabku dengan suara yang sangat lirih.

Mas Mahesa lantas mengangguk, ia mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang. Sementara aku fokus memandang jalanan luar, menatap pada deretan daun yang menghiasi pinggir jalan raya. Aku meraup banyak udara guna memenuhi rongga dada, tetapi tetap saja rasanya sesak.

"Bagaimana pertemuan kalian tadi?"

Aku sontak menoleh kepada Mas Mahesa yang masih fokus kepada kemudinya.

"Kami sudah menyelesaikan semuanya, Mas. Kami sudah sama-sama ikhlas dan nggak ada yang menahan untuk melepaskan. Kami sama-sama sadar diri, mau bagaimanapun takdir Tuhan adalah yang terbaik."

"Kamu sedih?" tanya Mas Mahesa yang aku sendiri juga tidak tahu jawabannya.

Mau bilang sedih, takut ia akan sakit hati. Mau bilang tidak, itu sama saja membohongi perasaanku. Hingga selama sepuluh menit lamanya aku masih terdiam. Mas Mahesa juga tidak membuka suaranya, mungkin ia mau memberiku waktu.

"M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status