Share

Empat Puluh

Bastian menelan makanannya, lalu tak lama meminum air putih yang ia pesan. Rasanya semua yang di katakan Agam benar, berpikir siapa yang ada di pikiran saat sedang bersama Alika. Sandrina, nama itu terus saja berputar di kepalanya, apalagi mendengar beberapa karyawan pria mencoba menawarkan mengantar sang istri.

“Makan yang banyak San, eh, Alika.”

Alika menatap tak berkedip, ia yakin kalau tadi Bastian menyebut nama Sandrina. Mood makannya menjadi hilang, ia menaruh sendok dan garpu berbarengan di piring. Bastian pun memucat saat Alika sadar jika dia salah menyebut nama.

“Aku enggak bermaksud seperti itu, hanya saja sejak tadi ibu meminta mencarinya karena ia pergi dari rumahku. Jadi, sejak tadi aku pusing, Sayang. Jangan marah, ya. Aku hanya memikirkan kamu, kok,” ujar Bastian.

Dalam hati pria itu ketar ketir karena memang yang kini ada di kepalanya hanya nama sang istri. Bukan hanya sang ibu, harusnya ia mengikuti ke mana Sandrin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status