Share

Tiga Puluh Sembilan

Hanifa sedikit menggeser makan siangnya di samping Sandrina. Terdengar gosip ia di pindahkan ke resepsionis bos galak. Namun, Sandrina masih santai karena ia hanya mencari kerja saja. Dari pada dia tidak ada pekerjaan saat menunggu surat cerai dari Bastian.

“Aku kerja di mana saja, mau dia galak atau tidak, semua tergantung aku. Nikmatin saja.” Sandrina menjawab dengan santai.

Sementara, satu tangan makan dan tangan satu lagi membalas pesan ibu mertuanya. Bu Hana sangat cemas saat tak ada kabar dari Sandrina. Senyum tipis terlihat dari wajah Sandrina saat perhatian Bu Hana semakin membaut harinya bersemangat.

Baru satu hari pun Sandrina sudah menjadi buah bibir karyawan lain karena wajah cantiknya. Tidak sedikit beberapa pria itu duduk memandangi Sandrina. Rambutnya sengaja ia cat cokelat agar terlihat segar dan keriting gantung.

“Kamu sadar enggak kalau banyak yang memeperhatikan kamu?” tanya Hanifa.

“Enggak, aku bias

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Cahyani Fitria Utami
Sama Sandrina inget Alika. Udah dapet Alika eh inget Sandrina. Dikutuk jd jomblo seumur hidup aja lah Bastian
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status