Share

Sadam Kebanggaan Mirah

“Tapi, Bu, Safira istri Sadam. Ia harus ikut, dong,” bantah Sadam.

Menurutnya kalau Mirah ingin mengenalkan dirinya pada orang, Safira pun harus ikut dikenalkan karena mereka adalah sepasang suami istri. Namun, Mirah tak mengizinkan Safira berada di tengah-tengah tamu yang hadir. Selain kejadian tadi yang membuat amarah Mirah tersulut, menurutnya Safira tidak pantas berada di tengah orang-orang kaya dan terhormat. Malahan wanita yang lebih sering menggunakan gincu merah merona di bibirnya itu merasa malu punya menantu seperti Safira.

Sepeninggal sang ibu, Sadam menghela napas kasar. Ia merasa malas menuruti permintaan ibunya itu. Selain masih kesal dengan perlakuan sang ibu pada istrinya, Sadam juga merasa tidak enak dengan Safira.

“Ibu itu aneh-aneh saja,” keluh Sadam, mengusap wajah dengan telapak tangannya.

“Sudah turuti saja, Mas. Mungkin Ibu ingin mengenalkanmu pada temannya karena ada maksud lain,” cetus Safira bersandar ke ujung tempat tidur.

“Tujuan apa?” Sadam mulai memilih-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status