Share

Hidup Tidak Selalu Mulus

“Mella.” Aku berusaha untuk memanggilnya lagi.

Masih juga tidak ada respon, aku pun memegang bahunya sambil memanggilnya. Mella tampak kaget dan buru-buru mengusap kedua matanya.

Aku duduk di sebelah Mella.

“Mella, ada apa?”

“Nggak ada apa-apa, Mbak.” Mella menjawab dengan pelan.

“Jangan bohong padaku, apa yang kamu pikirkan?”

Mella ragu untuk berbicara, aku pun mengangguk meyakinkannya untuk berbicara.

“Aku sedih, Mbak. Ternyata setelah beberapa hari kejadian, masih banyak orang yang membicarakannya. Kemarin Bik Cici, juga orang yang di warung tadi. Apa yang harus aku lakukan, Mbak?” Mella berbicara dengan air mata yang menetes perlahan.

“Tidak ada yang perlu kamu lakukan. Kamu diamkan saja, tidak usah pedulikan omongan orang. Memang aku tidak tahu apa yang kamu rasakan, tapi kamu harus kuat. Ada Sheila yang selalu membutuhkanmu. Nanti lama-lama kelamaan, orang akan lupa dengan sendirinya.” Aku berusaha membesarkan hatinya.

“Memang tidak semudah apa yang aku katakan, tapi setidakny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status