Tak lama berselang, Dirah tak mengalami kesulitan untuk menemukan keberadaan Ronggur. Dirah tahu tempat tongkrongan Ronggur pada jam-jam beginian. Dia langsung menuju sebuah bengkel motor tak begitu jauh dari simpang asrama Zipur Helvetia. Benar saja. Ternyata, di bengkel motor itu terlihat Ronggur lagi duduk santai menunggu perbaikkan kereta motornya. Dirah pun buru-buru mencagak kereta anginnya di pinggir jalan. Lalu dia langsung menghampiri Ronggur yang lagi duduk, sambil merokok dan sekali-kali memperhatikan kereta motornya yang sedang diperbaiki.
“Bang Ronggur! Ada kabar penting buat Abang nih,” bisik Dirah.
Ronggur begitu sensitif dengar ada warta untuknya dari Dirah. Warta yang selalu dinanti-nantinya. Dia langsung menoleh memandang Dirah. Memang dia yang telah menempatkan Dirah untuk memata-matai gerak-gerik Sundari selama ini. Saat ini, Ronggur menempatkan Sundari sebagai target utamanya dalam perburuan libido syahwatnya. Makanya, ruang gerak Sunda
“Sundari gak di rumah Ronggur,” jawab Bibi Sumirah terbata-bata, berusaha meyakinkan Ronggur.“Kemana perginya Sundari, Bik?”“Dia pergi dengan Bapaknya ke rumah saudaranya.”“Bibi bohong kan? Sundari sengaja disembunyikan dariku, kan?!” hardik Ronggur dengan galak, sambil melotot tajam memandang Bibi Sumirah.Bibi Sumirah jadi ketakutan lihat kegusaran Ronggur, hingga dia tak mampu menjawab pertanyaan Ronggur. Dia berdiri kaku di ruang tamu rumahnya. Begitu juga, Kakek Turino pun tak mampu berbuat apa-apa. Dia tahu kegusaran Ronggur ini dapat berakibat fatal terhadap nasib masa depan anaknya di Perkebunan Marelan ini.“Bibi Sumirah gak bohong. Sundari memang pergi sama Paklek Trimo,” tukasku.Ronggur tambah berang disapunya kami satu persatu dengan tatapan tajam, seolah-olah ingin menelan bulat-bulat kami satu persatu. Tatapan Ronggur berhenti ketika menatapku. Dia pun mendekat pad
Jam sudah menunjukkan pukul 7.30 pagi dan lima belas menit lagi lonceng berbunyi, pertanda jam masuk sekolah segera dimulai. Yan Utama terlihat duduk sendiri dengan gelisah di bawah pohon flamboyan depan kelas. Wajahnya pun memperlihatkan raut muka cemas. Bolak-balik dia melongok ke arah gerbang sekolah. Penampilan Yan Utama yang biasanya tenang ketika menghadapi masalah, namun kini berubah jadi seperti orang setengah panik. Perubahan yang lain dari biasanya itu tentu mengundang tanda-tanya teman-teman yang lagi berdiri bergerombol di depan pintu kelas. Terutama Elfi Zahara dan Ratna Sari.“Yan itu kenapa Rat? Kelihatannya gelisah banget,” celetuk Elfi Zahara pada Ratna.“Entahlah, aku gak tau tuh!” jawab Ratna Sari, sambil mengerutkan keningnya, penasaran.“Ayo kita cari tau!” ajak Elfi Zahara, sambil menarik tangan Ratna Sari untuk menghampiri Yan Utama.“Hai Yan! Lagi ngapain kau?!” tegur Ratna Sari begit
Daryanto pun berdiri dengan sigap.“Maksudnya Allah mengingatkan pada kita untuk selalu berusaha atau berikhtiar Bunda.”“Bagus!” puji Ibu Maria dengan senang. Kemudian beliau beralih pada barometer lainnya, “Coba ulangi kamu, Yan Utama!”“Maksudnya Allah memberi petunjuk agar manusia itu harus senantiasa berikhtiar mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Atau berusaha mencapai kehidupan lebih baik dunia dan akhirat.”“Sempurna! Ini jawaban yang harus jadi pedoman hidup kalian, terutama dalam belajar.” Petuah Ibu Maria pada kami. Lalu lanjutnya, “Ingat Allah saja sudah mempersiapkan grand design bagi umatNya bagaimana cara mengubah kehidupannya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dunia dan akhirat. Allah ingatkan pentingnya akan change your life.”“Ingat Allah sangat membenci umatNya yang suka bermalas-malasan, berbodoh-bodohan. Apalagi, orang-orang y
Katanya, pertama, Berpikir Taktis mengandung arti upaya sadar mengarahkan proses berpikir, bertindak cepat dan efektif secara terfokus, terukur dan terarah langsung menuju objek sasaran perhatian. Taktis ini menunjukkan kecekatan dan keterampilan mengelola pemikiran untuk bertindak cepat dan tepat dalam memproses suatu rangsangan yang dihadapi. Berpikir taktis berarti ada usaha membuka pikiran dan menggiring pikiran dengan menyederhanakan pola pikir, memilah-milah, mengelompokkan atau mengkotak-kotakan pemikiran langsung pada objek belajar atau objek kegiatan. Dengan berpikir taktis membuat kamu terpandu memusatkan perhatian dan konsentrasi fokus menuju pada objek atau kegiatan tertentu.Cara melatih pengetahuan taktis ini, kamu dapat membiasakan diri mengamati atau melakukan observasi segala sesuatu secara detail langsung tertuju (mencari) pada objek (inti) masalah yang kau pelajari. Ada upaya pengembangan usah
Analisis dapat kamu lakukan dengan cara mengurai atau mengidentifikasi antar komponen atau unsur pokok masalah yang ada dan mencari bentuk hubungan antar unsur komponen tersebut.Sintesis adalah berusaha menyusun atau membentuk kembali rangkaian antar unsur pendukung menjadi bentuk operasional dari pokok masalah. Misalnya, bagaimana kamu membentuk tahap demi tahap bangunan rumah dari potongan balok atau puzzle, hingga menjadi bentuk bangunan rumah seperti yang kamu inginkan. Atau, bagaimana cara kamu membuat kue tahap demi tahap mencampur bahan-bahan kue sehingga menjadi kue yang siap disajikan.Evaluasis merupakan proses menilai atau menimbang suatu tindakan atau mengukur unsur-unsur yang membangun suatu soal (masalah) apakah sudah sesuai atau benar.Cara efektif untuk melatih pengetahuan metodologis dapat dilakukan dengan membiasakan diri dalam penyelesaian
Yeah! Hari itu, jam tiga sore, kami layaknya para pesakitan sudah berkumpul kembali di sekolah untuk menjalani eksekusi hukuman kami. Awalnya, tempo hari aku dan teman-temanku gembira banget ketika dengar kabar pelaksanaan hukuman ditunda dan malah jadi kabur karena kesibukan Pak Beresman. Kami kira Pak Beresman sudah lupa dengan hukuman yang dijatuhkannya padaku dan rekan-rekanku. Namun, setelah lewat beberapa bulan berlalu, ternyata dia masih ingat juga dan jadi dieksekusi hukuman itu. Keputusan eksekusi hukuman berkebun ini membuat aku tidak enak hati, yang seharusnya aku sendiri yang menjalani hukuman ini. Tapi, hukuman ini juga harus ditanggung oleh Yan Utama, Indra Kesuma, Suheng, Arif Budiman, Ratna Sari, Zainab Maria dan Elfi Zahara yang tidak bersalah apa-apa. Di lain pihak yang tak luput dari hukuman, tentunya biang-kerok masalah ini, yaitu Benhart, Liem Bok dan Bogeld. Kami harus menjalani hukuman kerja sama berkebun Zingiber officinale (jahe), Curcuma domest
“Ben, cara kau memegang parang babat itu gak benar. Kalau kau teruskan begitu, gak lama telapak tanganmu bakalan melepuh, bahkan sekujur tubuhmu akan terasa sakit,” tegurku, mengingatkannya.“Sok tau kau!” tampik Benhart dengan kasar. Tapi, tanpa sadar dia membuka kedua telapak tangannya. Mata Benhart langsung terbelalak begitu dia lihat kedua telapak tangannya yang memerah, mulai tampak tanda-tanda mau melepuh dan terasa pedas bercampur nyeri. Mau tidak mau, dia pun tak bisa memungkiri omongan Enda Kiebo itu.“Terserah kau! Aku hanya sekedar mengingatkan kau,” sergahku ringan, sambil hendak berbalik ingin melanjutkan pekerjaan bagianku kembali.Yeah! Liem Bok dan Bogeld sama terbelalaknya begitu lihat kedua telapak tangannya juga memerah dan mulai ada tanda-tanda akan melepuh. Apalagi rasanya panas, pedas dan sedikit nyeri.“Bennn, celaka!” teriak mereka berdua dengan suara yang bergetar, sambil memperlihat
Sore itu, Mobil yang membawa Benhart pulang memasuki kawasan kompleks perumahan perkebunan Sampali. Memasuki kawasan perkebunan ini, kesannya sangat feodal dan kebarat-baratan, kataku. Berada di areal kompleks perumahan tersebut mengingatkan pada zaman Kolonial Hindia Belanda tempo dulu. Memang tidak kupungkiri, gaya arsitektur dan penataan kompleks tersebut memang warisan masa Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dan sampai saat ini seperti tampak asli. Yang jelas begitu melewati pintu gapura kawasan kompleks perumahan perkebunan Sampali ini sudah disambut oleh keteduhan barisan Tamarindus indica yang telah berusia puluhan tahun dengan lingkar pohon lebih dari satu meter yang berada di kanan-kiri sisi jalan. Plus, beberapa rumah mewah besar bergaya Eropa tempo dulu dengan warna putih. Rumah-rumah ini memiliki jendela-jendela kaca lebar dan tinggi dengan tirai yang memesona laksana tirai sebuah gedung pertunjukan opera. Halaman yang luas terhampar ditumbuhi rumput manil