Share

Bab 24 Takdir Lain

“Seperti ada yang kamu pikirkan, Van.”

Herman menghampiri Evan yang sedang duduk di ruang makan seraya menikmati kopi paginya. Mata Evan tidak lepas dari bunga matahari yang dibawa oleh Lena kemarin. Bunga matahari pemberian anak angkat Herman yang bernama Bella. Dia ingin menanyakan siapa nama lengkap Bella tetapi dia merasa malu. Apakah sama namanya dengan Bella miliknya. Isabella Halka.

Kemudian mata tua pria itu mengikuti arah tatapan Evan. Bibirnya tersenyum melihat apa yang diperhatikan oleh Evan. “Bunga matahari kesukaan Bibimu yang ternyata Bella pun menyukainya.” Tutur Herman tanpa diminta.

Evan melirik Pamannya sekilas lalu tatapannya kembali pada bunga matahari itu. Bibinya yang menyukai bunga matahari menurutnya sudah aneh dan ditambah lagi satu orang lain yang menyukai bunga yang sama. Membuatnya penasaran. Bibinya orang yang unik dan baik hati. Apakah Bella yang dimaksud begitu pula? diketukkan tangannya di meja.

‘Aku ingin bertanya tetapi aku gengsi.’ Evan berpikir dal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status