Di dekat Rumah Kayu,
“Molecule Manipulation : Area Changer.” Erina mengubah sebagian ladang menjadi tanah kosong.
“Machine Maker : Super Home.” Saito menciptakan alat pembuat kawasan rumah petak disekitar ladang. Para pengungsi tercengang saat melihat kekuatan sihir mereka.
Beberapa waktu berlalu, akhirnya mereka berdua telah selesai membuat pemukiman sederhana yang baru. Para pengungsi berterima kasih kepada mereka berdua.
Pengungsi A berkata, “Terima kasih Master. Dengan begini kami bisa hidup secara mandiri.”
Erina hanya tesenyum. Disisi lain, ada seseorang memanggilnya.
“Erina San.” Panggil Morine yang melambaikan tangan dari kejauhan.
Penyihir berambut Orange itu menoleh ke arahnya. Gadis berambut hijau itu mulai mendekati mereka.
“Morine San?” Ujar Erina.
“Erina San, ini sungguh gawat!” Ujar Morine yang terlihat panik.
“Kenapa? Apa yang telah terjadi?” Tanya Erina yang terlihat kebingungan.
Di Ruang Rapat Rumah Kayu Magazone, Planet Asgardian terlihat mereka duduk di sebuah meja bundar. “Rencana D?” “Iya, Rencana D. Kemungkinan mereka akan mengekstrak Kekuatan Nina, dan mencoba mengeluarkan Iblis yang ada di dalam tubunya. Rencana D ini bermaksud untuk mendapat kekuatan Sihir Nina sepenuhnya kemudian dengan kekuatan itu, Master D hendak ingin menghancurkan Planet Herby, dan menangkap budak pria sebanyak mungkin.” Mendengar penjelasan dari si Cyborg membuat pria berambut landak itu membanting meja. “Hal ini sungguh tidak bisa dimaafkan.” “Tapi kalian jangan khawatir, Kekuatan sihir Nina tidak akan semudah itu diekstrak, apalagi dengan kekuatan sihir High Enchantment. Nina kebal terhadap semua sihir bersifat buff ataupun debuff, dan juga sihir Deus Zeroku juga tidak mempan terhadapnya.” Ujar Erina. “Syukurlah, Nina masih ada harapan untuk ditolong.” Ujar Liana menghela nafas lega. “Meskipun demikian, ada hal yang paling men
Para Master Bintang ESDA akhirnya tiba di Planet Elevon. Saat turun dari Kapal, keadaan Kota Merbon sudah mulai porak-poranda akibat ulah Iblis yang ada dalam tubuh Nina. Disana ada banyak penduduk yang panik melarikan diri. Master X, Master G berserta rombongannya diperban kayak mummy sedang berdiri ditengah-tengah kekacauan. “Apa-apa ini? Kenapa Elevon menjadi seperti ini? Apa yang sebenarnya telah terjadi?” Tanya Master X yang kebingungan Ketika melihat keadaan disekitarnya. “Ini tidak mungkin, apakah ini ulah orang Herby itu lagi?” Ujar Master G (Raja Gorry) yang menduga-duga. “Ini sungguh menarik, aku penasaran, siapa orang yang mampu melakukan ini, kalau dia seorang pria. Akan kujadikan dia sebagai Pet.. Hihihihihihi...” Ujar si mak lampir dengan ketawa khasnya. Mendengar kata ‘Orang Herby’ membuat Morgana terlihat kesal. “Orang-orang Herby itu.. Tak akan kumaafkan mereka.” “Sama. Aku juga pernah dibantai oleh mereka, terutama Anami Nina
“Aku ucapkan selamat datang di Planet Elevon.” Ujar Master D yang menyambut mereka dengan hangat. “Tolong jelaskan padaku semua hal yang terjadi pada Kota ini? Kenapa kota ini bisa kacau balau seperti ini?” Tanya Master Orion yang menagih alasan dibalik semua ini. Mendengar pertanyaan dari Master Orion sejenak Master D menjadi terdiam. Wanita yang memakai masker itu berkata, “Sebenarnya aku ada melakukan eksperimen. Namun, hasilnya gagal.” “Seperti biasa, rumor kamu maniak eksperimen ada benarnya.” Ujar Master X berkomentar dengan sinis. “Bisakah kalian membantuku menghentikannya?” Master D meminta bantuan kepada mereka. “Siapa makhluk yang mengamuk itu Master?” Tanya Earu yang menunjuk ke arah Monster yang sedang mengamuk. “Dia Anami Nina.” Jawab Master D. Mendengar jawabannya, Master Orion langsung keluar dari istana dan menuju ke sana dengan sihir manipulasi darahnya. “Apa? Anami Nina? Hahahahah... Akhirnya pembalasa
Di sisi pertarungan Master D vs. Erina, mereka berdua terlihat memancarkan Energi Mana dalam skala besar dan saling menatap dengan sangat tajam. Kemudian mereka berdua melakukan atraksi sihir. “Soul Enchanter.” Dengan pancaran Energi Mana yang sangat kuat, Master D sedang meningkatkan Magic Powernya. “High Enchantment : Deus Zero.” Melihat pancaran Energi Mana darinya, Erina mencoba menetralkan pancaran Energi tersebut dengan pembatal sihir yang di enchantment olehnya. Sihir Deus Zero menghasilkan dampak yang cukup signifikan yang mana membuat sihir penguat Master D seketika menghilang. “(Sihir apa ini? Kenapa seluruh Energi Manaku bisa menghilang. Sialan).” Gumam Master D yang terkejut. Di waktu yang bersamaan pula, Poidon, Aldo dan Lerry muncul dihadapannya. “Erina San..” Sapa Aldo memanggilnya. “Apakah kita perlu kalahkan musuh di depan?” Tanya Poidon. “Kalian.... pergilah ke pusat Kota, Hentikan Monster yang mengamu
Di tempat pertarungan Orno vs. Asami, “Slash... slash... slash... Slash... Slash... Slash...” “Ini sungguh merepotkan, Cepatlah kau mati sana!” Orno terlihat kesal dan dengan cepat berusaha menebas Asami. “Kamu yang harusnya mati! Bukan aku!” Balas Asami terlihat menangkis setiap tebasan Orno dengan pedang yang dalam kondisi masih terikat oleh perban. “Sungguh Menarik, Bagaimana caranya kau melakukan itu?” Tanya Orno. “Akan kutunjukkan perbedaan kekuatan kita. Aku sudah banyak berlatih dengan Natasha San, aku tidak akan mengecewakannya.” Ujar Asami sambil bersiap siaga. “Ini menarik... Bisakah kau menahan serangan ini? Sword Art : Yasha's Empty Flash.” Seketika seluruh benda yang ada didalam jangkauan serangan tertebas. Namun, Asami tidak mampu menahan serangan dan akhirnya pakaiannya tertebas oleh pedang Orno. Dia pun terluka. “Ternyata kau tidak sekuat yang kukira, saatnya pertunjukan.” “Aku tidak akan menyera
Pada Pertempuran Master G vs. Liana, terlihat Gadis Lolicon itu dengan leluasa menghindari setiap serangan sihir ilusinya. “DASAR BIADAB KAU. BERANINYA MENGHALANGIKU!!” Ujar Master G yang murka dengan mata yang berwarna merah dengan pupil yang berbentuk seperti mata hipnotis. “Aku tidak akan membiarkan kau melukai temanku. Lawanmu adalah aku. Hihihi...” Ujar Liana dengan sangat ceria. “Temanmu? Jangan bercanda, dia hanya seorang pengkhianat!” Ujar Master G. “Natasha bukanlah seorang pengkhianat. Kalianlah yang telah mengkhianatinya! Aku tidak akan memaafkan kalian, ESDA!” Mendengar perkataannya seketika raut wajah Liana berubah. “Kau!! Feather Illusion : Sleep Magic,” Master G kembali melancarkan serangan ilusinya. Terlihat di sekitar area muncul bulu-bulu yang berjatuhan dari langit menghujani area pertempuran. “Flute Illusion : Sleeping Melody,” Disaat yang bersamaan Liana juga memainkan seruling ilusinya membalas serangan sihir ilus
Pada sisi Pertarungan Ria vs. Emilea dan Sujana, salah satu titik Pusat Kota Merbon yang sebagian hancur. Mereka bertiga terus menerus bertarung. “Ini sungguh menyebalkan. Dia pengguna sihir Ruang. Ini akan sangat sulit untuk melawannya.” Ujar gadis berambut silver pendek (Emilea) sambil memerintah binging ballnya untuk menerkam Ria. “Tidak akan semudah itu kalian berdua melawanku. Aku adalah Perisai Herby Legends.” “Apakah rumor 12 Master Legends Herby benar adanya?” Tanya Emilea. “Yang Kalian lawan sekarang merupakan kelompok dari Master Legends Herby. Melawanku sebagai Kapten Master Legends Herby sangat menyenangkan bukan?” Imbuh Ria sambil mengedipkan matanya. “SIALAN KAU, MATILAH SANA KAU. LIGHTNING RELEASE : GREAT THUNDER STORM,” Sujana berteriak dengan Emosi sambil membuat Sambaran Kilatan yang sangat besar. Melihat serangan dahsyat menghampirinya, Gadis berambut biru itu hanya tersenyum. Kemudian Duar...... Terjadi ledakan Samb
Disisi pertarungan Morgana vs. Verto, Terlihat Gadis berambut ungu panjang diikal memberikan tinju yang bertubi-tubi. Pria berbadan besar hanya dapat menahan setiap tinju yang diterima dengan tameng yang dibawanya. “Kamu lawan yang cukup tangguh, aku suka itu! (^.^)” Ujar Morgana terlihat senang. “(Serangannya sangat kuat, hampir saja aku kehilangan keseimbangan. Saatnya akan kugunakan teknik rahasiaku). Smoke Magic : Smoke Trap.” Gumam Pria besar itu sambil memulai manciptakan kabut asap. Asap tersebut menyebar ke seluruh area. Perlahan-lahan, Asap itu mengepung Morgana. “Ini dia... Smoke Magic : Smoke Trapper.” Verto menciptakan gumpalan Asap memadati sekitar tubuh Morgana. “Tidak semudah itu kau menangkapku! Fist Magic : One Shot,” Morgana menciptakan Kepalan tangan Sihir Raksasa kemudian Kepalan Tangan Sihir tersebut menghantam kumpulan asap dan menyebabkan asap menghilang. “Ini tidak mungkin, bagaimana bisa sihirku berhasil dinetr