Terimakasih atas perhatiannya. Chapter berikutnya akan dirilis di bulan depan. 👏🏻
Di suatu tempat di alam semesta yang luas, bintang-bintang diciptakan, planet ada di mana-mana. Konsep Pemahaman Teknologi, Spiritualis, Sihir masih menjadi tanda tanya besar. Apa dan dimana itu akan terjadi. Konsep ketidakpastian yang membuat segala sesuatunya tidak pasti. Dan juga Sang Maha Pencipta bersemayam didalam Alam semesta ini dikenal sebagai Tuhan Pencipta Semesta. Ada sebuah legenda bagi para penjelajah Angkasa yang mengatakan bahwa sesungguhnya ada sebuah Pusaka yang mampu mengendalikan Alam semesta ini, Pusaka yang disebut sebagai Godmote, Konon yang bisa mendapatkan pusaka ini bisa disebut sebagai Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan yang mengatur Alam semesta ini... Milyaran tahun yang lalu hingga sekarang, keberadaan Pusaka itu masih belum diketahui. Konon, Menurut legenda salah satu Galaxy yang ada, Milky Way disanalah Godmote itu berada. Saat ini Milky Way diatur oleh Cosmos Government, Pemerintahan terbesar di Galaksi Bima Sakti. Dan juga ada beberapa rumor tentang ESDA (Or
Di Planet Mini bernama Herby. Planet Buatan Modern di mana Teknologi dan Sihir menjadi satu kesatuan, Ada banyak jenis kehidupan makhluk yang beragam, dimulai dengan Ras Manusia, Ras Elf, Ras Kurcaci, Ras Raksasa, Ras Beastman, Ras Demon, dll. Hidup berdampingan dengan damai. Di tengah Kota Glory Herby, dengan pemandangan yang sangat futuristik yang mana semua mengandalkan teknologi AI, Robot, dan dihuni oleh berbagai macam ras yang hidup berdampingan di sebuah Walk Street, Nina Bersama Clori melakukan Olahraga pagi rutinnya... “Pagi yang sangat Cerah,” Kata Nina sambil memandangi dan menghirup udara pagi yang terasa sangat segar... “Iya Master, Hari ini Ke mana Kita akan pergi?” Clori yang terbang bersama dengan Nina yang sedang berjalan bertanya dengan nada manja. “Hari ini kita akan pergi ke Istana. Sepertinya akan ada misi baru yang akan datang. Sebelumnya Maha Master telah memanggil kita.” Jelasnya kepada Clori. “Ok Master, Kalau begitu Master Silakan naik punggung saya, Kita
Keesokan Paginya, Nina bersiap-siap untuk melaksanakan misi. Akan tetapi, Nijirou masih tertidur di Kasur. Nina melihatnya yang tertidur mencoba membangunkannya dengan lembut.. “Nijirou San, Cepat bangun.” Nina membangunkannya dengan lemah lembut Akan tetapi Nijirou tidak bangun, dan malah mengorok. Nina berusaha membangunkan Nijirou, namun dia tak kunjung bangun dan malah mengigau. Dengan raut wajah sedikit kesal, Nina meminta Clori untuk membangunkannya. Di dalam mimpinya, Nijirou bergumam “(Apa-apaan ini ada sesuatu yang menggerogoti tubuhku),” Nijirou merasa tubuhnya sedang digerogoti oleh sesuatu benda yang lembut dan terasa geli. Perlahan namun pasti dia akhirnya mulai membuka matanya, keluar dari mimpi indahnya... Kemudian dia melihat ke arah sekitarnya. Dia kaget saat melihat Clori dengan tatapan mesumnya membuatnya terbangun dan meloncat dari kasur. Kemudian di depannya ada Nina yang sedang menatapnya dengan senyuman yang seram. “Nijirou Kun, Tolong besok bangun telat lag
Di Jalan Raya Kota Gorry, Benua Selatan Planet Guldish, Nina dan Nijirou sedang berjalan-jalan melihat pemandangan kota yang sedikit suram membuat Nina merasa sedih dalam perasaan hatinya. Disana juga terlihat banyak orang yang sedang memperjual beli budak, tempat casino, Club-club yang tidak benar, dan hal-hal lainnya. Di tengah perjalanan, Nijirou hanya terdiam dan tidak berani memandangnya. Mereka berdua seolah-olah kehilangan arah dan lupa tujuan berjalan entah ke mana dan akhirnya tiba pada sebuah kedai makan. “Atau gak mungkin kita harus memesan makanan dulu kah? Sambil mendengar percakapan orang-orang ini?” Tanya Nina kepada Nijirou sambil menunjukkan banyak kerumunan orang yang sedang berbincang. “Aku rasa itu ide yang cukup bagus, kita harus mencobanya.” Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kedai untuk memesan makanan dan minuman. Di sinilah kejanggalan mulai terjadi. Semenjak Nina keluar jalan-jalan bersama dengan Nijirou, dia merasa seseorang menguntitny
Di sisi lain, keadaan kedai makan sudah hancur akibat pertarungan antara Nijirou dan Pengikut ESDA itu. Serangan Lightning Palm Nijirou (Lightning) berhasil membuat musuh terpental. Setelah Pengikut ESDA itu terpental, dia ingin segera menangkapnya. Saat hendak menangkapnya, dia melakukan serangan mendadak. “Rasakan Ini! Fire Hell,” Pengikut ESDA berkata sambil tersenyum jahat, memberikan tinju Api Neraka yang berwarna biru. Nijirou (Lightning) tidak mampu menghindari serangan mendadak Pengikut ESDA itu membuat Nijirou (Lightning) terkena serangan telak dibagian perutnya. Dia mengalami cedera yang serius dan terpental jauh dan terjatuh. Setelah beberapa detik terjatuh, dia berusaha bangkit kembali dan mengambil kuda-kuda gaya serangan... “Element Form : Water Mode. Water Magic : Water Prison,” Nijirou menggunakan sihir Element Form untuk bertransformasi menjadi Pengguna Sihir Element Air. Pada kali ini, Rambutnya berubah menjadi biru cerah yang indah dengan tubuh yang memiliki insa
Di Pusat Kota Gorry terlihat ratusan pasukan Kerajaan yang sedang menuju ke Penjara Bawah Tanah lengkap dengan seragam tempur mereka. Penduduk yang melihat Para Pasukan Kerajaan yang sedang bergegas itu membuat Penduduk Panik dan terlihat mulai bersembunyi ke dalam bangunan... Di dalam Perjalanan menuju ke Pintu Gerbang Utama Penjara Bawah Tanah. (Lebih tepatnya di Lantai 2 Penjara bawah tanah). Terlihat Nijirou, Clori yang sedang mengangkut Nina yang pingsan, Morine, Smarter, Merina, beserta para tahanan lainnya mulai menerobos Penjara sambil melawan para Pasukan Penjaga Penjara yang ada disana. Nijirou juga ikut berlari bersama dengan Morine dan lainnya. Namun, dia sepertinya merasakan sesuatu hal yang janggal. Saat Dia melihat ke arah belakangnya, Water Prison yang dikunci lepas. “Astaga... Saya lupa..” terlihat Nijirou yang sangat kaget, karena Water Prison yang dibuatnya telah menghilang. “Ada apa?” Tanya Morine dengan keheranan “Tadi saya ada menangkap seorang Pengikut ESDA,
Di tengah kota, para tahanan membantu para budak melarikan diri dari Bangsawan Keji. Suasana Kota sangat kacau balau. “Kalian semua, kembalilah ke Kota untuk menghindari Konflik dan bawalah para Budak yang disana.” Smarter yang berada di Luar Penjara mengarahkan para Tahanan untuk segera menuju ke kota menyelamatkan para Budak yang terjerat oleh para Bangsawan yang keji itu. Para Tahanan mengikuti arahan dari Smarter dan segera menuju ke Pusat Kota. Nijirou (Wind) dan Nina ikut Bersama dengan para tahanan. “Morine San, aku dan Nina akan membantu para tahanan. Ayo Nina kita bantu mereka.” Nijirou (Wind) spontan mengajak Nina dan Clori untuk membantu para Tahanan yang bergegas menuju ke pusat kota. Mereka berdua naik punggung Clori keluar dari Gerbang Penjara terbang menuju Pusat Kota. “Baiklah, aku juga akan ke Istana untuk mengalahkan Master G.” Morine juga ikut keluar tetapi melewati rute yang berbeda. Akhirnya Pusat Kota menjadi porak-poranda. para bangsawan menjadi panik dan me
Di Reruntuhan Istana Kerajaan Gorry... Terlihat Raja Gorry sedang kewalahan. “Dimana para budak itu bersembunyi?” Tanya Raja Gorry yang sedang berdiri dengan emosi. “Menurut laporan, mereka sepertinya menuju ke pantai utara.” Jelas Prajurit itu dengan nada yang kurang meyakinkan. “Wahai semuanya... Atas perintahku, Mari kita hancurkan dan bantai para budak di Pantai Utara itu. Habisi mereka sampai ke akar-akarnya!” Raja Gorry dipenuhi oleh emosi negatif membuatnya terlihat seperti orang tidak waras yang meluap-luapkan amarahnya dan memerintah para Prajurit tersisa. Para Prajurit Bersorak dan mulai menyerbu ke pantai Utara melalui jalan Rahasia dari Istana. Di Area Pertarungan Nijirou Pusat Kota Gorry, Nijirou (Water) dan Nijirou (Lightning) bertarung melawan Popol dengan sangat sengit. Pertarungan Nijirou (Lightning) cepat akan tetapi Nijirou (Water) memiliki celah yang banyak, Popol mengambil kesempatan itu untuk menyerang celah dan titik lemah Nijirou (Water). “Dasar Lemah, Das