Chapter selanjutnya akan dirilis pada akhir bulan Apr'23. Terimakasih... <3
Di sisi lain, “Bagaimana kondisimu sekarang?” Nijirou. “Aku sudah lebih baik.” Nina tampak sudah mulai lebih fit dari sebelumnya. “Kalau begitu, ayo kita susul mereka.” Windi. “Iya... Tolong Clori.” Nina. “Serahkan padaku.” Clori langsung memberi tumpangan dan langsung terbang. Shuu dan Rocky juga naik ke punggung Clori, sedangkan Sirius, Rai dan Windi terbang mengikutinya. “Morine Chan... Bertahanlah sebentar.” Erina. Morine hanya mengangguk sembari menghilangkan seluruh serangan sihir yang dilancarkan oleh Iblis tersebut. Di waktu yang bersamaan, Liana tampak kembali ke tempat mereka. “Liana Chan!?” Erina. “Ini buruk, jumlah para iblis semakin banyak. Aku tak bisa menyerang mereka sekaligus. Karena setelah mereka kalah, mereka akan membelah diri.” Liana. “Itu tidak penting... Sekarang kita harus cari tahu bagaimana cara untuk mengalahkannya.” Yurine. “Lerry Kun, apakah kamu tahu lebih lanjut dari Raja Iblis Paimon?! Dan juga kenapa Raja Iblis tersebut tidak kunjung kalah?
Kembali ke Volcano Bush, Nina telah menggunakan sihir Maha World Holy Cure (🗿)-Nya untuk menyucikan, memurnikan langit dan bumi Asgardian yang telah ternodai oleh si Iblis Paimon.“Bersinarlah!!” Nina.“Nina Chan…” Ujar Nijirou yang merasa khawatir.“Apa yang terjadi?! Tidak mungkin...” Raja Iblis Paimon mulai kewalahan dengan sihir yang dipancarkan Nina.“Sekarang Aldo Kun!” Yurine. Tanpa Babibubebo lagi, Aldo langsung melompat dan menebas Raja Iblis Paimon dengan serangan crictical.“High Enchantment : High Separation Magic!” Di waktu bersamaan setelah Aldo menebas Iblis tersebut, Erina langsung menggunakan sihir pemisah tingkat tinggi untuk menguras energi gelap yang dimilikinya.“ARGGHHH....” Raja Iblis Paimon menjerit kesakitan.Di sisi lain,“Time Manipulation : Fast-Mo.” Yurine menggunakan sihir persepsi waktu kepada Lerry dan Saito. Lerry dan Saito tampak bergerak sangat-sangat cepat.Semua serangan dadakan mereka berhasil membuat Raja Iblis Paimon tersungkur dengan tubuhnya
Beberapa saat kemudian, sang Ratu akhirnya tiba di perbatasan Kerajaan Asnar. Tampak kedua pemimpin kerajaan berpapasan. “Sepertinya sebuah badai akan datang. Ada urusan apa Raja Geblistan kemari.” Ratu Flamuven tampak bersikap sangat dingin padanya. “Aku rasa kutukan perang ini akan selalu menghantui bila salah satu dari kita tidak mengalah.” Raja Olma. “...” Ratu Flamuven. “Aku hanya bisa minta maaf. Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku sudah terprovokasi oleh penyihir Triduka dan telah menjadi pengikut sesat. Aku sudah banyak membuat kerajaan kalian menderita.” Raja Olma. “...” Ratu Flamuven tampak tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya terdiam saat mendengar pernyataan yang tak terduga darinya. “Aku berharap semoga kerajaan kita bisa segera damai. Aku sudah sadar dan tidak ingin ada lagi perselisihan.” Raja Olma. Kemudian Ratu Flamuven membelakanginya dan berkata dengan penuh emosi, “Aku tidak mengerti apa maksud dari ucapanmu itu. Ingin melakukan perdamaian? Setelah kamu suda
Pada sisi yang berbeda di salah satu kamar istana kerajaan Asnar, ketiga mantan penyihir triduka berbaring di atas kasur jerami. “Ugh....” salah satu dari mereka akhirnya sadar. “Dimana aku?” Gumam mantan penyihir Tyho sembari menggaruk kepalanya. “Aku sudah menunggu kalian. Mantan penyihir Triduka. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan.” Ujar Ratu Flamuven yang tampak duduk di samping kasurnya bersama dengan Raja Olma. “Ratu Flamuven, sebaiknya jangan terlalu keras. Dia sebenarnya juga seorang korban, sama seperti kita.” Raja Olma. “Aku paham kok. Tenang saja.” Ratu Flamuven. Di waktu yang bersamaan pula, kedua mantan penyihir triduka lainnya juga sadar. Kembali ke Planet Herby, “Bagaimana kondisi Kalian disana?” Maha Master. “Kami berhasil mengalahkan Raja Iblis Paimon. Semuanya sudah aman.” Jawab Ria melalui panggilan videonya. “Syukurlah. Semua sudah aman. Ngomong-ngomong kapan kalian kembali?” Maha Master. “Untuk itu, mungkin kami akan balik dalam beberapa hari kedepan.
Di suatu tempat di alam semesta yang luas, bintang-bintang diciptakan, planet ada di mana-mana. Konsep Pemahaman Teknologi, Spiritualis, Sihir masih menjadi tanda tanya besar. Apa dan dimana itu akan terjadi. Konsep ketidakpastian yang membuat segala sesuatunya tidak pasti. Dan juga Sang Maha Pencipta bersemayam didalam Alam semesta ini dikenal sebagai Tuhan Pencipta Semesta. Ada sebuah legenda bagi para penjelajah Angkasa yang mengatakan bahwa sesungguhnya ada sebuah Pusaka yang mampu mengendalikan Alam semesta ini, Pusaka yang disebut sebagai Godmote, Konon yang bisa mendapatkan pusaka ini bisa disebut sebagai Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan yang mengatur Alam semesta ini... Milyaran tahun yang lalu hingga sekarang, keberadaan Pusaka itu masih belum diketahui. Konon, Menurut legenda salah satu Galaxy yang ada, Milky Way disanalah Godmote itu berada. Saat ini Milky Way diatur oleh Cosmos Government, Pemerintahan terbesar di Galaksi Bima Sakti. Dan juga ada beberapa rumor tentang ESDA (Or
Di Planet Mini bernama Herby. Planet Buatan Modern di mana Teknologi dan Sihir menjadi satu kesatuan, Ada banyak jenis kehidupan makhluk yang beragam, dimulai dengan Ras Manusia, Ras Elf, Ras Kurcaci, Ras Raksasa, Ras Beastman, Ras Demon, dll. Hidup berdampingan dengan damai. Di tengah Kota Glory Herby, dengan pemandangan yang sangat futuristik yang mana semua mengandalkan teknologi AI, Robot, dan dihuni oleh berbagai macam ras yang hidup berdampingan di sebuah Walk Street, Nina Bersama Clori melakukan Olahraga pagi rutinnya... “Pagi yang sangat Cerah,” Kata Nina sambil memandangi dan menghirup udara pagi yang terasa sangat segar... “Iya Master, Hari ini Ke mana Kita akan pergi?” Clori yang terbang bersama dengan Nina yang sedang berjalan bertanya dengan nada manja. “Hari ini kita akan pergi ke Istana. Sepertinya akan ada misi baru yang akan datang. Sebelumnya Maha Master telah memanggil kita.” Jelasnya kepada Clori. “Ok Master, Kalau begitu Master Silakan naik punggung saya, Kita
Keesokan Paginya, Nina bersiap-siap untuk melaksanakan misi. Akan tetapi, Nijirou masih tertidur di Kasur. Nina melihatnya yang tertidur mencoba membangunkannya dengan lembut.. “Nijirou San, Cepat bangun.” Nina membangunkannya dengan lemah lembut Akan tetapi Nijirou tidak bangun, dan malah mengorok. Nina berusaha membangunkan Nijirou, namun dia tak kunjung bangun dan malah mengigau. Dengan raut wajah sedikit kesal, Nina meminta Clori untuk membangunkannya. Di dalam mimpinya, Nijirou bergumam “(Apa-apaan ini ada sesuatu yang menggerogoti tubuhku),” Nijirou merasa tubuhnya sedang digerogoti oleh sesuatu benda yang lembut dan terasa geli. Perlahan namun pasti dia akhirnya mulai membuka matanya, keluar dari mimpi indahnya... Kemudian dia melihat ke arah sekitarnya. Dia kaget saat melihat Clori dengan tatapan mesumnya membuatnya terbangun dan meloncat dari kasur. Kemudian di depannya ada Nina yang sedang menatapnya dengan senyuman yang seram. “Nijirou Kun, Tolong besok bangun telat lag
Di Jalan Raya Kota Gorry, Benua Selatan Planet Guldish, Nina dan Nijirou sedang berjalan-jalan melihat pemandangan kota yang sedikit suram membuat Nina merasa sedih dalam perasaan hatinya. Disana juga terlihat banyak orang yang sedang memperjual beli budak, tempat casino, Club-club yang tidak benar, dan hal-hal lainnya. Di tengah perjalanan, Nijirou hanya terdiam dan tidak berani memandangnya. Mereka berdua seolah-olah kehilangan arah dan lupa tujuan berjalan entah ke mana dan akhirnya tiba pada sebuah kedai makan. “Atau gak mungkin kita harus memesan makanan dulu kah? Sambil mendengar percakapan orang-orang ini?” Tanya Nina kepada Nijirou sambil menunjukkan banyak kerumunan orang yang sedang berbincang. “Aku rasa itu ide yang cukup bagus, kita harus mencobanya.” Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kedai untuk memesan makanan dan minuman. Di sinilah kejanggalan mulai terjadi. Semenjak Nina keluar jalan-jalan bersama dengan Nijirou, dia merasa seseorang menguntitny