CHAPTER 14 (Sekamar dengan Fara)

Mama memandangku dengan tatapan sendu. Aku tahu jika beliau merasakan luka yang teramat dalam, tapi egoku lah yang membuatku bisa menerima Fara meski aku tahu ada hati yang menderita atas kehadiran Fara-ku di rumah ini. Andai saat itu aku menolak kehadiran Fara, mungkin papa akan memberikan rumah tinggal untuk Fara dan ibunya. Entah seperti apa masa lalu ayah dengan wanita itu, yang kupedulikan saat ini hanya Fara. Aku sangat mencintai mama, tapi aku juga begitu menyayangi Fara. Kupikir atmosfer di rumah akan terasa lebih hangat sejak kehadiran Fara sebagai anggota keluarga yang baru. Namun, nyatanya tidak!

Mama lebih sering menghabiskan waktu di dalam kamar, sementara papa lebih banyak bekerja di luar rumah. Akhirya sebagai anggota keluarga rumah ini, hanya aku dan Fara lah yang paling sering berinteraksi.

Posisi kamarku dan Fara berada bersisian di lantai dua. Terkadang kudengar Fara menjerit ketakutan di dalam kamarnya saat bermimpi buruk, dan aku kerap memutuskan untuk menemaniny