Share

CHAPTER 22 (Jati Diri)

Via melajukan kendaraannya ke salah satu taman kota yang kebetulan sekali suasananya sedang lengang. Tadinya aku menolak dengan alasan ingin segera pulang menemui putraku--Zubair.

“Lo mau alasan nyusuin anak lo sementara lo sendiri sedang galau kayak gini? Lo pikir anak lo ga bisa ngerasain apa yang lo rasakan? Lo pengen ngebagi rasa sakit lo ke darah daging lo?” Rentetan kalimat diucapkan Via saat mendengar niatku untuk pulang, lebih tepatnya aku sedang ingin menghindar dari siapa pun yang berpotensi mengetahui prahara rumah tanggaku. Namun, ucapan Via terdengar masuk akal. Aku pernah mendengar jika suasana hati buruk seorang ibu akan menginfeksi suasana hati bayi yang sedang ia susui. Entah mitos atau fakta, aku lebih memilih untuk menghindar dari akibat buruk yang bisa saja membuat bayi kecilku ikut bersedih.

Dari perbincangan kami di taman, tanpa kusadari selama ini Via telah tahu banyak tentang masalah yang aku alami. Dia juga tahu sejak lama seperti apa kedekatan Mas Akram da
Madam Assili

Hmm ... Ternyata Fara itu adalah seorang (tiiiiiiiit) Gimana nih readers? Udah mulai ketebak 'kan misterinya? Terus pantengin ceritanya yaaaaa. Dan jangan lupa support buat otor biar makin semangat. Happy weekend ^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status