Share

CHAPTER 27 (Ritual Malam)

Seperti yang dijanjikan pria itu, aku dilimpahi dengan kemewahan yang selama ini belum pernah aku nikmati. Dia benar-benar memegang janjinya untuk membayar jasaku. Kami banyak menghabiskan waktu bersama. Saat om Ashraf disibukkan berbagai meeting selama di Tokyo, aku diberikan kebebasan untuk menghabiskan uang di dalam kartu debitku asalkan saat kembali ke hotel aku sudah harus bersiap melayaninya. Hal ini rutin kulakukan setiap hari. Om Ashraf selalu terpuaskan meski kami masih belum memungkinkan untuk bercinta dengan sebenar-benarnya.

"Sudah lima hari, apa periodemu belum juga selesai?" tanyanya. Aku tahu Om Ashraf sangat menginginkanku, aku pun demikian penasaran dengan kemampuannya melambungku di atas tempat tidur.

"Harusnya sudah sih Om, Om mau periksa sendiri?" tawarku dengan kerlingan nakal.

Tak butuh jawaban darinya, aku langsung mendaratkan tubuh di atas ranjang kami. Om Ashraf melemparkan jas dan sepatunya ke sembarang arah, melonggarkan dasi dan membukakancing kemeja h
Madam Assili

___Yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berkata, "Itu adalah dongeng-dongeng orang dahulu."___ (Alqur'an Surah Al Mutaffifin ayat 13) Seperti yang dikatakan Fara tadi bahwa syurga dan neraka adalah dongeng. Pernyataan Fara ini memang sudah ada jawabannya sejak dulu ya. Ayat ini menjelaskan bahwa ketika ayat-ayat Al Qur'an dibacakan kepada orang-orang yang melampaui batas, selalu berdosa, dan tidak memercayai hari kiamat, maka mereka mengatakan bahwa Al Qur'an adalah dongeng orang-orang dahulu. Naudzubillahi min dzalik!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status