Share

24. Pria Menyebalkan

Aroma yang menggugah selera memenuhi indra penciuman Lilian dan mengiringi dirinya yang terbangun dari tidurnya.

"Kau sudah bangun?" suara maskulin yang familier membawanya ke kesadarannya sepenuhnya.

Hal yang pertama kali Lilian lihat saat ia membuka matanya adalah, Jaden.

Ya, Jaden sedang duduk di atas lantai, dan menopang dagunya di pinggir ranjang sembari mengamati Lilian.

Lilian mengerjap, sedikit tersentak dengan keberadaan Jaden yang mengagetkannya. Dengan cepat ia bangkit dan duduk. Saat ia akan turun dari ranjang Jaden, seketika itu juga Jaden menahan lengannya.

"Mau ke mana?"

"Tentu saja kembali ke ..."

"Ini masih sangat pagi. Masih ada waktu dua jam sebelum kau berangkat bekerja. Dan jangan coba-coba pergi dari sini sebelum tuan rumah mengizinkanmu. Itu sangat tidak sopan. Bukankah sudah pernah kukatakan padamu sebelumnya? Jangan pergi diam-diam ketika kau bangun di atas ranjangku."

Lilian menghela napasnya perlahan.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status