Benar-benar menyusahkan!Terkadang tim memang melengkapi, tapi jika mereka terlalu percaya diri, maka hal itu bisa membuat segalanya menjadi bencana. Selena yang merasa musuhnya mudah dikalahkan, kini dia di ambang kematian.Serangan Spear hitam dalam jumlah banyak mengarah pada Selena. Saat dia terjebak dalam ketidakberdayaan, barulah dia meminta tolong dan ketakutan jika harus kalah.”Tidak! Aku tidak mau Log out! Aku harus lulus di ujian lantai ini!” teriak Selena.Seseorang bermain game, pada akhirnya tidak hanya sekedar omongan besarnya. Mereka harus bisa membuktikan omongannya itu dengan skillnya.Saka harus menolong segera, dia mengayunkan pedangnya untuk menahan serangan sihir dari Dark Magician yang mengarah pada Selena.[Pusaran Badai diaktifkan]Serangan dari pedang Saka, mampu menghancurkan semua spear hitam yang mengarah padanya dan player Selena. Saka tidak terpengaruh oleh ilusi dan ledakan energi menghempaskan semua spear hitam. Hanya tersisa Dark Magician.Dark Magici
Latihan pagi, dan Saka melakukannya dengan rutin. Saka lari cukup jauh, dan dia kembali untuk berolahraga untuk menguatkan fisiknya. Kemudian, dia akan melakukan latihan pernapasan untuk mencoba menyatu dengan energi di alam, sekaligus menenangkan energi yang sudah dilepaskan saat latihan fisik sebelumnya.Saka melanjutkan latihan berpedang, tusukan dan tusukan. Pedang Halilintar juga memberikan saran akan hal itu. Tusukan yang selalu dilakukan, skill puncak akan membuat segalaya menjadi legenda. Mereka yang paham pada satu titik serangan, maka mereka akan mencapai puncak dengan hal itu.Pedang Halilintar terus memandu Saka dalam menggunakan pedangnya. Latihan pun selesai, Saka pulang ke rumah. Dia berlatih di belakang rumahnya. Saka menemukan Ibunya, Irma sedang duduk di kursi ruang tengah.Saka duduk di sebelah Ibunya, bu Irma pun tersenyum pada Saka.”Apakah kamu akan main Game lagi, Puteraku?” tanya bu Irma. Dia mulai mengerti kenapa Putera pertamanya itu selalu bermain game. Dia
Tiga Player melawan Kretos, dua rekan timnya adalah player penyihir Mona dan Player tank Daus. Ketiganya langsung berhadapan dengan Kretos yang memiliki delapan kaki kuat, dan tubuh bagian atasnya adalah mausia yang memakai panah. Dia dipenuhi energi kegelapan.Daus maju lebih dulu, dia menahan Kretos dengan kekuatan pedang besarnya. Tank memang menjadi pembuka saat pertempuran. Namun, tim yang lainnya harus paham bahwa Tank menahan musuh, sedangkan anggota yang lain melepaskan damage kuat dan mengakhiri musuhnya.Timing harus tepat dalam melakukan kerjasama tim. Namun, Saka harus cepat. Saat Tak menghadang Kretos, Saka melesat dan mengarahkan pedangnya ke arah Kretos. Kretos sedang terkena efek stun dari kekuatan Daus sebagai tank.”Player Saka, kamu harus hati-hati! Jangan mati konyol! Teriak Mona dari arah belakang. Namun, Saka sudah tahu bahwa ini kesempatan terbaiknya. Dia tidak punya banyak waktu untuk bersantai, dia harus cepat naik level.”Tusukan Halilintar!”Energi besar yan
Waktu berlalu begitu cepat, perkembangan Saka dalam game mengalami peningkatan yang sangat cepat. Dia telah berusaha di dalam dunia nyata dan di dalam game, kecepatan dalam hal kekuatan sangat cepat.Hal itu karena Saka hanya mementingkan naik level dan menambah kekuatannya. Saka terus berlatih tanpa henti di dunia nyata, maupun di dalam game. Karena, tujuannya menjadi jelas saat ini. Dia ingin mencapai puncak Universal Chaos.Beberapa hari berlalu dan bahkan sudah satu bulan.Brush! Syuung! Srak!Saka tak berhenti berlatih, dia melatih fokus dan penglihatannya agar dapat menjadikannya mampu mencapai puncak. Saka sedang di dunia nyata, dia melihat sebuah kayu besar yang sudah dipasang. Ada tangan lingkaran dan ada titik di tengah. Ini adalah latihan Saka dalam fokus menggunakan tusukan pedang pada titik yang sudah digambarnya tersebut.Saka sedang berlatih menguatkan serangan tusukan pedang. Dia sudah mempersiapkan beberapa pedang untuk latihan di dunia nyata. Menusuk dan terus menusu
Saka terus melewati ronde demi ronde. Dia harus menyelesaikan semua ronde di lantai 100 ini. Apapun yang terjadi, mencapai puncak adalah tujuannya saat ini. Tidak ada tujuan lain selain hal itu bagi Saka.[Anda Lulus Ronde 3, apakah Anda ingin melanjutkan?][Anda Lulus Ronde 4, apakah Anda ingin melanjutkan?]Saka terus melanjutkan ronde yang dipersiapkan untuknya. Dia menghadapi apapun monster atau makhluk apapun yang akan membuatnya lulus ke ronde berikutnya.[Anda Lulus Ronde 19, apakah Anda ingin melanjutkan?]”Lanjut!”Kali ini, beast besar besar dengan delapan tangan yang runcing muncul. Tangan-tanganya bahkan bisa memanjang. Monster itu memiliki belalai seperti gajah di hidungnya dan dia sangat tinggi, sekitar 20 meter. Ada taring yang menambah seram pada monster itu, taring itu melengkung ke atas, dia terlihat menggerakkan kepalanya dan bersiap memakan para Player yag muncul mejadi lawannya. [Kalahkan Kelmouth, Makhluk yang menguasai bagian dari halilintar. Kekuatannya adalah
Saka melihat kesempatan, saat memutar tubunya ke atas. Saka melihat punggung Luzdar terbuka, kesempata yang bagus dan Saka akan bisa memberikan Luzdar luka.Woosh!Tidak semudah itu!Luzdar sudah memahami hal itu, matanya begitu tajam dan melihat bahwa Saka sudah mengincar punggungnya saat melompat. Luzdar pun tersenyum, manusia itu memang sedang meremehkan dirinya. Luzdar berbalik dengan kecepatan penuh, pedangnya langsung menyambut sabetan pedang Saka.Klang!Energi berbenturan kembali. Keduanya terpental. Saka tahu sekarang, kecepatan dan defensif Luzdar juga sangat kuat. Sepertinya akan cukup waktu untuk bisa mengalahkannya.[Kalahkan Luzdar, anda akan mendapatakan title sebagai Player yang mencapai peringkat tertinggi di menara]Saka bangkit lagi, pertarungannya dengan Luzdar sudah mencapai titik yang begitu lama. Mereka sudah saling bertempur dan mendapatkan serangan bergantian. Tekanan Luzdar mampu membuat Saka harus memaksa tubuhnya mengeluarkan defensif yang kuat. Mereka sali
[Lawan selanjutnya sedang dipersiapkan untuk anda, Player Saka]Saka menyadari jika dia satu-satunya Player yang melewati Luzdar. Dia satu-satunya Player yang mampu mengalahkan Luzdar. Kali ini, mungkin Pengawas menara sedang mempersiapkan lawan pertandingan untuk Saka. Jadi, Saka akan menunggu siapa lawan yang akan dipertemukan untuknya.[”Saka, sepertinya kita tak bisa lagi bersantai. Musuh yang sangat kuat pasti dipersiapkan untuk melawan kita,”] kata Pedang Halilintar.Saka tersenyum, ”Memang sejak kapan kamu bersantai, Pedang Halilintar? Tidak ada waktu lagi bersantai untuk kita, sejak kita memilih untuk menjadi Legenda!”[”Aku suka itu. Meskipun awalnya, ketika aku bertemu denganmu. Kamu adalah Player pecundang! Ha.. ha.. ha..!”]”Diam, berisik!” Saka kesal pada Pedang Halilintar.[Lawan untuk anda dikonfirmasi, penjaga dari Gerbang selatan pertempuran. God of War, Dasatama. Pemimpin dari satu juta prajurit Ksatria, dia diminta khusus oleh penjaga menara, untuk menjadi lawan per
Menara Universal Chaos berguncang, serangan kuat dari dari Saka dan God of War bertemu. Serangan itu merupakan kekuatan ultimate dari serangan Saka. Saka sudah mencapai batas kekuatannya, dan dia terpaksa mengeluarkan kekuatan Tusukan Halilintar dengan segenap kekuatannya.Angin nampak berderak, debu beterbangan dan asap energi mengelilingi Saka dan God of War. Kabut tebal tercipta dan menyisakan bayangan sosok setelah benturan energi besar itu terjadi. Saka menancapkan ujung pedang ke lantai untuk menahan tubuhnya, dia cukup lelah. Saka berdiri kembali dan berusaha memulihkan dirinya.Sudah begitu panjang perjalanannya melewati semua rintangan di dalam menara Universal Chaos. Hingga dia mencapai lantai 100 dan melewati 28 ronde di lantai 100 tersebut. Namun, dia tidak menyangka menemukan sosok lawan yang sangat kuat dan kini sedang berdiri di depan Saka. Dia terlihat masih tenang, dia adalah Dasatama.Dasatama sendiri masih santai dalam sikap berdiri, dia tersenyum dari balik helm ar