Share

Cemburu tak Mendasar

"Astaga... Aku ganggu kalian tidur berarti."

"Kalau mas Haidar mah enggak. Dia emang jam segitu biasanya udah bangun. Shalat malam. Tapi serius deh. Mas Haidar cuma diem aja di depan kamar mbak Dinda. Kayaknya dia juga bingung. Kan kamar mbak Niswah ditutup."

Benar juga. Tapi, itu berarti mereka tahu kalau aku tadi malam mimpi buruk. Tapi, Haidar sampai ke kamarku? Ya Tuhan... Kenapa perasaanku mendadak mencelos.

"Mbak mimpi apa sih?"

"Bukan apa-apa. Ya biasalah. Kadang mimpi buruk kebawa sampai ke dunia nyata."

"Pasti gara-gara itu, mbak bangun kesiangan?"

Aku terkekeh.

"Terus, jangan bilang mbak juga minta mas Haidar tinggal bareng karena mimpi juga."

Aku tersenyum. Menatap gadis itu lembut, lalu mengangguk.

"Ah... Ternyata mimpi buruk efeknya gede juga ya. Mbak Dinda aja sampe parno."

"Haha. Ya gak pasti sih, Nis. Cuma itu kan karena rasanya nyata banget. Mbak jadi takut."

"Kalau itu alasannya, aku rayu mas Haidar aja deh. Biar mau tinggal di rumah mbak juga."

"Jangan Nis. Biar saj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Bah klo ada darurat dr keluarga gmn tuh klo keluarganya cm tau no pribadi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status