Share

Kesempatan

"Apa jika aku katakan, aku tidak bisa tanpamu, kau mau memberi kesempatan lagi?"

Sudahlah. Lupakan apa itu harga diri. Zul kehilangannya. Dia tidak bisa menahan perasaannya lebih lama lagi. Bahkan, ini lebih mendebarkan dari saat pertama kali mengungkapkan cinta. Rasanya tajam dan menusuk. Menyakitkan.

"Tidak ada yang perlu dibahas," tegas Della, memalingkan wajahnye ke arah lain. "Coba katakan, kemana kamu saat aku meminta keseriusanmu? Aku bahkan nyaris seperti pengemis yang meminta cinta tapi kamu abaikan," tambahnya dengan ketegasan nyata.

Zul menunduk. Benar, kemana dirinya saat itu? Bodoh sekali, dirinya malah sibuk dengan perasaan sendiri. Mengejar wanita yang bahkan tidak mengerti akan hadirnya, dan mengabaikan yang jelas-jelas sudah menerimanya apa adanya. Rasa sakit yang dulu Della rasakan, kini berbalik menusuknya. Dengan pisau yang berkali lebih tajam.

"Aku minta maaf ... Aku menyesal, Dell. Sekarang, jika kamu mau, ayo menikah," ucapnya penuh harap.

Kekehan sinis terdeng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status