Share

Terusik

"Ba-bapak, kok ada disini?" tanyanya tergagap. Arjun membuang pandangan ke arah lain.

"Ini rumahku. Jelas saja aku ada disini."

"Ru-rumah?" Niswah mengedarkan pandangannya dengan raut bingung. Rupanya kesadarannya belum kembali sepenuhnya.

"Aaah, benar. Sa-saya di apartemen bapak ya. Hehe." Gadis itu membenarkan letak duduk dan juga jilbabnya yang pasti sudah tidak jelas.

"Maaf, saya ketiduran."

"Hem. Tak apa."

"Em, bapak... Sudah pulang sejak tadi?"

"Tidak. Baru saja."

"Aa... Baru saja..." Niswah diam-diam mengela napas lega.

"Kalau begitu, saya sudah boleh pulang?"

Arjun mengangguk.

"Terimakasih, Pak."

Niswah bangkit dengan semangat. Sayangnya, dia darah rendah. Terhuyung dan kembali jatuh di sofa. Arjun tak kalah terkejut, tangannya reflek maju hendak menangkap gadis itu, tapi tak jadi.

"Hehe. Sa-saya gak papa, Pak. Sudah biasa. Hehe," ringisnya seraya kembali bangkit. Mengambil tasnya yang tergetak di lantai. Mulutnya merutuk. 
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status