Share

Antagonis Yang Sesungguhnya

Dear, Nika...

Udah lama ya aku nggak tanya kabar dan tulis surat untuk kamu. Aku capek nangis tiap kangen sama kamu, tiap ingat kesalahanku. Nika, maaf kalau ternyata aku udah sembuh dan jarang tulis surat buat kamu. Mimpi-mimpiku menunggu. Kapan-kapan kita ketemu, ya. Hidup di sini terus berjalan, dan mungkin ini surat terakhirku buat kamu. Kamu mungkin hadir sebagai kesalahanku, tapi kamu juga pelajaran terbesar. Terima kasih, Nika. Aku ingin bahagia, maaf kalau kamu nggak ada di dalamnya. Kamu bagian dari masa laluku, dan aku udah nggak di sana. Selamat tinggal, Arunika, anak mama.

Regards,

Sayna Lalisa Ghissani

Kemudian surat itu mungkin akan bernasib sama dengan yang lainnya. Dihanyutkan hingga kertasnya basah, atau dibakar hingga jadi abu yang terbang di udara. Sayna tidak tahu, yang jelas dia tidak akan menulisnya lagi. Sudah cukup, luka itu harus dikubur sepenuhnya. Dia hanya perlu merayakannya setahun sek

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status