Share

22. Rasyid

"Boleh nanya gak?" tanyaku.

"Tanya aja."

"Ini, kenapa photo Rasyid banyak banget ya di kameramu? Jangan-jangan kamu suka ya sama dia?"

"Ah, Lidia ini ...."

Bukannya menjawab, dia malah mencubitku manja.

"Iya, suka ya sama Rasyid?"

Dia mengangguk pelan malu-malu.

"Sstt, jangan kuat-kuat ngomongnya, aku malu," katanya sambil menempelkan jari telunjuk kebibirnya.

"Ai, ngapain malu, itu Widya terang-terangan suka sama Bang Joseph gak malu."

Aku berusaha berbicara normal walau hati rasanya mencelot. Ah, gini rasanya cowok yang kita taksir, ditaksir juga oleh temen kita. Sekarang aku tahu rasanya di posisi Rani dan Widya.

"Rasyid itu tipe aku banget. Papaku pasti suka punya menantu seperti dia."

Alamak, dia tipeku juga, marimar! Mana sudah ngomongin jadi mantu? Aku aja berpikir kalau Rasyid menyukaiku saja sudah untung.

"Ngapa kau tidak mengakui perasaanmu sama dia?" tanyaku.

Yah, masih pura-pura tegar. Ya Allah, aku tahu bagaimana perasaan para istri yang suaminya di rebut pelakor ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
bundaLin
seruuu ceritanya Thor. aq baru mulai baca
goodnovel comment avatar
lampu petromax
uluh-uluh... kok aku jadi baperan ya.. mu dong diperhatiin kayak Lidia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status