Share

Datang Saat Ada Butuhnya

“Kamu tidak menyembunyikan apa-apa dariku ‘kan? Edwin belum membalas pesanku tapi dia malah berbalas pesan denganmu dan sekarang menelepon.”

“Tidak ada. Dia paling minta izin untuk pergi ke puncak, sebelumnya dia pernah cerita.”

“Jawab!”

Nino menggeser layar ponsel untuk menjawab panggilan Edwin, “Kenapa, Ed? Ini Bunda juga ada di sini, dia kesal karena kau tidak membalas pesannya.”

“Mungkin pesan Bunda tertimbun dengan pesan lain. Oh ya, aku hanya memberitahu kalau aku tidak jadi pergi ke puncak. Lebih baik di rumah bersama Zea.”

“Mau liburan pergi ke puncak, Ed?” tanyaku.

Nino sudah mengaktifkan pengeras suara.

“Tidak, Bun. Hanya ada acara dengan teman-teman sekolah.”

“Melody mana?”

Jujur, yang kuhwatirkan adalah Melody apalagi kudengar dia bertemu dengan teman-temannya. Jangan sampai dia bergabung, bukannya melarang hanya saja aku tidak mau dia bergaul dan berakhir seperti sebelumnya. Aku tidak tahu seperti apa teman-temannya Melody jadi lebih baik berhati-hati daripada kecolongan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status