Share

Bab 127 Bertemu Suami

"Enggak, bukan apa-apa, Pah." Aku menjawab malu pertanyaan Papa. "Oh, iya, Pah, apa Mas Rendra ada bicara sesuatu pada Papa?" Aku balik bertanya.

"Bicara apa? Kalau ngobrol, banyak yang Rendra obrolkan ke Papa, juga pada abangmu. Dia meminta maaf atas nama ibu dan adiknya, juga mengatakan kesedihannya atas kepergian Mama."

"Yang lainnya?" tanyaku lagi.

"Yang lain apa? Kalau nanya ke Papa, itu yang jelas, Tsa. Papa ini sudah tua, jangan main tebak-tebakan ah."

Aku menggaruk tengkuk, merasa sungkan untuk menanyakan sesuatu yang sangat penting bagiku.

Namun, kalau tidak ditanyakan sekarang, hatiku akan terus bertanya-tanya dan membayangkan yang tidak-tidak.

"Ini tentang pernikahan aku, Pah. Apa ... Mas Rendra menceraikan aku lewat Papa? Dia sudah mengembalikan aku ke Papa?" ujarku akhirnya.

Papa bergeming dengan tatapan yang begitu lekat ke arahku. Bibirnya terkatup rapat, membuat jantung ini berdebar tak karuan.

"Kamu benar-benar menginginkan itu?" Papa malah balik bertanya setela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status