Share

Bab 128 Kembali Bersama

Mas Rendra terkekeh seraya sebelah tangan terulur mengusap pucuk kepalaku.

Tubuhku menegang, kepala mengadah ke atas dengan mata melihat pada wajah Mas Rendra.

"Duduk," ujarnya, lalu menarik tangannya kembali.

Aku mengangguk pelan, lalu duduk seraya mengatur debaran jantung.

"S–sudah lama?" Aku bertanya dengan terbata.

"Belum, baru beberapa menit saja," jawab Mas Rendra, seraya tatapan tak lepas dari wajah ini.

Kepala kutundukkan, merasa malu karena terus dipandangi. Jari-jari tangan memainkan tali tas selempang, untuk mengalihkan kegugupan.

Di tempat ini banyak sekali orang, tapi aku merasakan suasana yang dingin dan hening. Bukan tempatnya sebenarnya, tapi orangnya. Aku dan Mas Rendra sama-sama merasa canggung, hingga saling menunggu siapa yang bicara terlebih dahulu.

"Ekhem!" Aku berdehem, berharap

dia akan bicara agar kami bisa keluar dari suasana serba bingung ini.

Akan tetapi, usahaku gagal. Alih-alih bicara, Mas Rendra malah tersenyum dengan begitu manis ke arahku, me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status