Share

part 38

“Aku tak tahu bagaimana kau menghadapi dua putra Mama, Fa. Selama ini Mama cukup pusing saat mengahadapi keduanya,” ujar Nazilla.

Sedangkan Farrin, ia hanya tersenyum menanggapinya. Tak mungkin, kan, ia mengatakan dengan gamblang jika ia juga jengah dengan kelakuan keduanya, terutama pada Avan? Hey! Ia tak mau menyakiti hati seorang ibu karena tingkah putra-putranya.

“Fa, kamu jangan sungkan, ya. Anggap Mama ini ibu kamu juga. Kamu anak Mama dan sudah menjadi bagian dari keluarga kami. kamu juga bisa mengadu sama Mama jika salah satu dari si kembar menyakitimu. Entah itu hati atau fisikmu, ya.”

Hati Farrin menghangat saat Nazilla  mengatakan hal itu. jujur saja, sedari kecil ia tak begitu akrab dengan ibunya. Ibunya seolah menjaga jarak dan enggan mendengar keluh kesah yang ia pendam. Sejak dulu, ibunya hanya mengerti jika ia hanya boleh mendengarkan perkataan ibunya, bukan menceritakan apa yang ia rasakan.

“Mama tenang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status