Share

228. Pilihan (Selesai)

Zaila merangkul leher Leon. Ia tidak peduli lagi tentang posisi mereka yang sebentar lagi akan saling bermusuhan. Saat ada kesempatan, mereka saling meluapkan rindu. 

"Aku tidak bisa menceritakan semuanya padamu untuk saat ini, tapi percayalah. Aku selalu mencintaimu tanpa henti," ujar Leon.

           Leon kembali melumat bibir Zaila. Rasanya berbeda jika melakukannya penuh cinta tanpa adanya amarah. Akan tetapi, darah memang lebih kental dari air.

           Leon mencium kasar bibir Zaila sampai Zaila merasakan bibirnya sedikit nyeri. Lidahnya bahkan dikecup rakus oleh Leon. 

            Zaila berpikir kalau ciuman itu adalah ciuman rindu yang membuat Leon begitu tidak sabar ingin melahap Zaila sampai batas akhir.

"Leon, pelan …" pinta Zaila.

           Seolah-olah, suara Zaila tertelan oleh angin. Leon tidak mendeng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mikayla Azahra
4 jam gaes............
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status