DOORRRR!DOORRRR!!"AUGGGGHHH!!"Dua tembakan kembali terdengar. Irish-0601 jatuh terduduk, sebuah peluru merobek betisnya. Senapan laras panjang M4-Custom ditangannya seketika jatuh manakala satu peluru lagi melesat mengenai lengannya. Ia benar-benar dalam keadaan yang tidak awas dan seperti orang yang kehilangan kontrol atas dirinya sendiri."Bed*bah! Siapa yang menembak Irish-0601?!" teriak Spartan-03."Semuanya berkumpul dan tahan senjata kalian! Tim medis periksa keadaan semua yang terluka!" teriak Spartan lagi, membahana. Ia berlari mendekati Irish-0601 dan meraih M-4 custom dari pasir tepat disisi Irish-0601 yang terjatuh dengan tubuh melingkar. Irish-0601 mulai mengerang menahan sakit. Darah merahnya menodai pasir pantai.Athena-1609 dan Irish-3700 bergegas menuju ke tempat tubuh agen CIA yang terlentang tak berdaya dengan tiga peluru masih bersarang ditubuhnya. Salah satunya mengenai bagian dada agen tersebut. Athena memeriksa nadi korban dengan tenang. "Sudah tak tertolong,"
Heilen mengaktifkan M4-Custom dalam kondisi siap tembak, namun ia terlupa mengaktifkan silencer (peredam suara).Heilen menyingkap tirai tepat disaat Spartan-03 dalam posisi terlentang dengan Irish-3700 sedang melakukan tugas di atasnya.Spartan terlihat menikmati semuanya hingga pupil matanya timbul tenggelam. Kelopak matanya tertutup dan terbuka berirama. Namun ekor matanya yang jeli tiba-tiba menangkap sosok bayangan hitam bersenjata laras panjang menuju ke arahnya dan Irish. Sontak seluruh alarm di otaknya memberi peringatan tanda darurat.Seal Team Six adalah tim terbaik dari semua tim elit di navy seals. Sudah pasti terdiri dari para personil Best of the best. Terlebih lagi sang komandan, jelas bukan tentara biasa. Tak ada yang meragukan kemampuan Jeremy Haultman di navy Seals.Pengalaman tempurnya sudah membuahkan banyak lencana dan bintang dari kesatuan. Pada malam peringkusan Osama bin Laden 1 Mei 2011 ia memang masih anak bawang di Seal Team Six namun peran besarnya malam it
(Flashback on)"Robert, target utamamu bukan para agen atau prsonil Seals. Tapi ahli botani bernama Agatha Marin. Dia datang kemari dengan tujuan merusak kerjasama kita dengan para Petagion. Habisi dia sesegera mungkin.'' Perintah Barbara Clarkson yang baru saja tiba di bunker FWFP." Baik, lady. Aku akan segera mengeksekusinya." Jawab Robert dengan penuh hormat kepada wanita yang telah mengadopsinya ini."Dan ingat satu lagi, habisi mereka tanpa sisa, jangan beri mereka kesempatan untuk mengirim bukti apapun ke luar pulau ini. Kau bisa gunakan semua robot warrior dari kelas Dark lord. Aku tak mau ada kata gagal.Ingat! habisi langsung jangan terlalu banyak bermain-main." Tegas Barbara Clarkson."Perintahmu adalah yang utama, lady." Sahut Robert takzim.Kemudian Robert mendatangi ruang pusat komando bunker FWFP (Future Warrior for Peace) dimana para operator robot warrior selalu standby di depan layar monitor sub super computer. Siap menunggu perintah apapun dari Barbara dan Robert."S
San Diego, Present timeHeilen baru saja selesai membantu Darren dan murid-murid senior karate academy untuk membereskan semua pernak-pernik sisa pesta kecil penyambutannya.Pekerjaan yang tampak sepele namun ternyata cukup menyita waktu dan tenaga. Frans juga turut membantu mereka hingga beres, rumah dan halaman pun tampak kembali rapi. Beruntung si baby Lala sedang tertidur pulas jadi Heilen bisa berkegiatan dengan lebih leluasa.Heilen duduk beristirahat di bangku taman belakang sambil menyeka peluh yang jatuh di pelipisnya. "Darren, papa dan mama kemana? " Tanyanya. Ia tak melihat papa dan mamanya sejak pesta usai, begitu juga baby Lala tidak terdengar celoteh lucunya sedari tadi."Mama dan papa bilang tadi mereka sedang bersiap-siap untuk pergi." Frans berinisiatif menjawab sambil turut duduk di salah satu bangku taman."Dokter Frans, pulanglah atau kembali ke kantormu. Kasihan pasienmu menunggu. " Tukas Heilen."Kamu tau aku bisa datang dan pergi ke kantor kapan saja, seharusnya
Bulan Februari adalah penghujung musim dingin di wilayah Amerika, termasuk San Diego. Bahkan dikala siang hari, masih juga terasa dingin di sini.rumah keluarga Munaf di San Diego terlihat sunyi, tak ada kegiatan latihan karate academy seperti hari-hari biasanya. Akademi diliburkan untuk menyambut kepulangan Heilen Putri Munaf.Heilen sedang membuatkan makan siang untuk baby lala dengan sangat kerepotan. Ia menghangatkan bubur sayur mix daging merah sekitar satu menit dan membiarkan Lala bermain sendiri di atas rafsur lantai dengan pengawasan Darren.Belum satu menit si baby sudah menjauh dari alas rafsur yang disediakan Heilen. Ia melanglang buana ke seluruh bagian ruang tengah menghamburkan barang apa saja yang membuatnya tertarik. Baby Lala dalam pengawasan Darren yang lebih banyak fokus pada layar ponselnya.Heilen tiba di ruang tengah dengan semangkuk kecil bubur bayi di tangan. "Ooo... my god, Darreeen... bisakah melepas ponselmu sebentar saja bantu aku menjaga Lala, lihat semuan
Frans melangkah mendekati Heilen. Mengumpulkan segenap kekuatan mentalnya, siap untuk mendengar jawaban terburuk sekalipun. Dan ia sudah sering mendengarnya namun ia menolak untuk menyerah."Apakah kalian akan berjalan-jalan sore? Aku bisa menemani kalian. " Tawar Frans sehangat mungkin."Tidak perlu, aku ingin sendiri. " Jawab Heilen datar.Heilen melanjutkan langkahnya menuju ke jalanan utama. Disamping jalanan utama terdapat jalur khusus pejalan kaki.Frans terus membuntuti Heilen dan baby Lala sambil mendekap buket bunga mawar merah yang membuatnya terlihat aneh."Heilen, ini sudah lebih dari dua tahun sejak kejadian itu tapi kamu belum juga memaafkanku??" Tanya Frans dengan suara bergetar."Aku sudah memaafkanmu sejak lama. Begitu juga kegagalan hubungan kita, aku sudah memaafkan dan melupakan semua itu. " Jawab Heilen santai dan terkesan tak begitu perduli.Frans selalu kesal melihat perlakuan Heilen yang mengangapnya tidak pernah ada, berbeda dengan Heilen yang dulu."Aku tak pe
"Yuhuuuuu….!!!”‘’Hahahahahhahaaa……!!”“Ini luar biasa…..!!’’Keempat remaja usia tujuh belasan itu terus berteriak kegirangan.Darren, Zack, Noah dan Leo sedang dalam perjalanan menuju night club. Kebetulan hari ini adalah hari pertama Zack membawa teman-temannya menggunakan super car Koenigsegg Agera S baru, hadiah dari ayahnya seminggu yang lalu.Zack sengaja mencari jalanan sepi agar bisa menaikkan kecepatan sesukanya. Keempat remaja itu benar-benar menikmati sore menjelang malam yang begitu dramatis dengan pemandangan akhir musim dingin.‘’Darren , kamu kalah taruhan minggu lalu. Jangan bilang kamu akan meminjam uang padaku karena aku juga kalah banyak, hahahahhaa….” Teriak Zack sembari memainkan gas.“Malam ini aku punya cukup uang, giliranku mentraktir kalian minum, bagaimana?” Tanya Darren percaya diri.“Waah, bos baru sedang eksis, hahahahaha…’’ Ledek Noah.Lalu diikuti oleh tawa keras empat sekawan itu.“Gyahahahahahah…!!”‘’Malam ini aku akan bertaruh untuk The Lizard lebi
The Hell’s Bottom ClubDarren Cs memasuki The Hell’s bottom dengan langkah terburu-buru. Teriakan histeris dari para penonton menandakan pertarungan sedang berjalan panas dan sengit.Sebuah Aula tanding yang mampu menampung sampai ribuan penonton. Cukup luas untuk bisnis UFC illegal sekala kecil dan non eksklusif yang sebagian besar penikmatnya adalah para muda-mudi. Setting arena dan pencahayaan juga lumayan memuaskan para penonton.Zack, Darren, Noah, Leo, Selena dan Wendy mengambil tempat duduk yang tersisa. Iya, malam ini penonton hampir full karena kemunculan kembali bintang lama yang dirindukan , Zoe The Hammer yang terkenal tangguh dan satu-satunya yang belum dikalahkan oleh The Lizard.‘’ Howaah, Si Hammer muncul lagi setelah kemenangan terakhirnya dua bulan yang lalu.” Teriak Zack diantara riuh rendah teriakan para penonton.“Leo, ingat aku bertaruh untuk kemenangan The Lizard, walau sebenarnya aku ragu dengan itu. Rasanya feeling-ku lebih condong pada Zoe The Hammer.” Darr