Share

Bab 22. Mencari Perhatian?

Sepeninggal Arinda mulut Deondra masih terkatup rapat. Sama sekali dirinya tak menyangka, bahwa gadis yang lemah lembut dan juga anggun seperti Arinda, bisa bicara seperti itu padanya. 

Menatap mangkuk yang disiapkan Arinda untuknya, asap tipis masih mengepul di atasnya. Tangannya mulai meraih sumpit dan menjepit satu potong daging yang ada di sana. 

"Apa dia bilang tadi? Karma?" Deondra berkata santai, menatap potongan iga yang di angkatnya dari mangkuk. "Aku tidak akan terkena karma, siapa yang berani melakukannya padaku?" 

Senyum miring tercetak di wajahnya, sebelum akhirnya Deondra menyantap potongan daging yang di pegangnya itu. Empuk, rasa daging yang sudah di kunyahnya terasa enak. Tak pernah Deondra menyantap makanan seenak ini, walaupun hati dan egonya menyangkal ucapan pujian yang akan di keluarkannya. 

"Lagipula soal ketampanan dan juga kekayaanku, kita lihat saja sampai kapan dia mampu bertahan jika aku terus menerus membua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status