Share

Bab 66. Bangun

Arinda menggeliat nyaman di atas ranjang, memiringkan tubuhnya, dia menatap jam di atas nakas. 

"Jam sepuluh," gumamnya sambil menguap. "Lama juga aku tidur." 

Beringsut bangkit, Arinda menatap kamar mewah yang di tempatinya. Dia ingat, menjelang subuh tadi dia bertemu dengan Sudash, hingga akhirnya sampai dan tidur di sini. Suara perutnya terdengar penanda lapar dan itu membuatnya teringat sesuatu. 

"Aku benar-benar hamil?" ujarnya pelan, menatap perutnya yang masih langsing. 

Mengusap wajahnya, dia tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Seorang pelayan mengandung anak majikannya? Apakah tidak ada fitnah yang lebih nyata daripada ini? Bagaimana dia akan hidup kedepannya dengan cabang bayi di dalam perutnya? Apakah Deondra juga percaya jika dia mengatakannya? 

Tetes demi tetes air mata mengalir membasahi wajahnya. Sakit, itu yang dia rasakan kembali. Luka lamanya saja belum sembuh, sekarang begitu banyak luka yang bert

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status