Share

Perjuangan Melica

SATU TAHUN KEMUDIAN ....

Ada satu hal yang juga tak kalah menyakitkan setelah Bapak meninggal di negeri bayangan, yaitu saat mengetahui jika aku tidak berjodoh dengan Cakra. Ya, Bapak bilang, jodohku ada di negeri bayangan. Jodohku menunggu di sana. Kenyataannya, takdir berkata lain bukan? Aku tidak mungkin menghancurkan amanat yang diberikan masyarakat sana kepada Cakra, sang raja masa depan.

Huh. Aku lelah. Sangat lelah. Senyum itu mungkin selalu terlihat lebar di permukaan, tetapi dadaku selalu sesak. Aku seperti seekor naga yang terlihat menawan di luar, tetapi di dalamnya menyimpan bara api yang begitu membahayakan. Aku capek berpura-pura bahagia. Faktanya, aku membutuhkan seseorang.

“Melica, kamu yakin mau pindah ke Bandung?” tanya Ibu panti seminggu lalu, saat aku mengobrolkan niatku kepadanya.

“Iya, Bu,” ucapku pelan. “Aku pergi karena aku juga merasa jika semua program yang kita bangun sudah bisa berjalan tanpa ada aku. Perke

Jadi Penulis Muda

hallo readers. Aku mau ngasih info, kalau mulai dari bab ini, aku ngambil dari sudut pandang Melica. Jadi jangan bingung ya. Enjoy. Selamat membaca :)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status