Share

Bab 22. Menjelang

RAHASIA DI KOPER SUAMIKU (22)

"Mbak lagi ngapain? Jangan-jangan mau maling ya?" Aku terlonjak kaget dan sontak berbalik badan. Saat pertanyaan itu tiba-tiba saja masuk ke gendang telingaku. Diiringi dengan tepukan di pundak sebelah kanan yang lumayan keras. 

Sosok wanita berdaster oranye tepat di depanku ini menatapku penuh curiga. Gawat nih kalau Rahmad tahu aku di sini. 

Semua gara-gara Ibu-Ibu ini. Mengganggu saja. 

"Ngaku! Mbak mau maling 'kan?" ulangnya. Telunjuk gendut itu menunjuk-nunjuk wajahku. 

"Dengar ya, Bu. Saya nggak maling. Mending Ibu pergi dari sini. Jangan ganggu saya," suaraku tertekan namun pelan. 

"Halah, nggak usah ngeles deh.  Mana ada maling ngaku, kalau semua maling ngaku ... bisa penuh lah penjara." ujarnya. Lebih tepat ejeknya menurutku.

"Udah, Bu. Jangan ganggu saya, mendingan Ibu pergi deh," kulibaskan telapak tangan. Bermaksud mengusir orang ini. Eh, malah tak kunjung paham.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status