Share

Adu Mulut

Padahal Jisya sudah merelakan waktu untuk bertemu dosen pembimbing, tapi ternyata dosennya ada kepentingan mendesak yang tidak bisa ditinggalkan. Dari pada menggerutu tidak jelas, Jisya memilih menenangkan diri di kantin kampus. Setidaknya, ada sesuatu yang masuk ke dalam lambungnya sedikit meredam emosinya sambil menunggu Yuna yang tengah mengurus administrasi kuliah.

Kaki jenjangnya melangkah menuju meja kasir untuk memesan minuman. Ketika matcha latte dingin yang menjadi minuman favoritnya telah berhasil dia genggam, Jisya mengedarkan pandangannya mencari meja kosong. Hingga pandangannya tertuju pada salah satu meja di sudut kantin yang dekat dengan taman. Sambil mengaduk minumannya, gadis itu berjalan menuju meja itu.

Namun, di pertengahan langkahnya, kaki Jisya tersandung oleh kaki seseorang hingga membuatnya jatuh tersungkur dan gelas plastik yang dia bawa pecah. Matcha latte yang baru saj

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status