Share

chapter 68 - Lifeless

Liera keluar sețelah rasanya sudah cukup banyak hal yang dirinya sampaikan pada Julian, walau ada beberapa kalimat yang seharusnya pria itu jawab, tapi sungguh Liera tidak akan pernah sanggup mendengar jawabannya, gadis tu menutup pințu ruangan rawat julian.

Di depan ruangan itu sudah ada Asyla dan Sean saja, kebețulan Jake sedang membeli sesuatu diluar, karena seharusnya mereka semua makan malam tapi di situasi seperti ini siapa yang ingin makan, jadi Jake berpikir untuk membeli makanan ringan dan beberapa minuman untuk mereka.

Liera berusaha untuk tersenyum, seperti yang Sean katakan jika Julian hanya punya dirinya sebagai satu kekuatan untuknya, Liera berjalan mendekat dan ikut duduk di sana.

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Asyla, dari raut wajah Liera terlihat jika gadis itu mencoba untuk menutupi hal yang dirinya pikirkan, pasti saat berat menjadi Liera, dia baru saja menikmati indahnya honeymoon dan saat kembali malah situasi seperti ini.

Jika Asyla menjadi Liera, dirinya mungkin tidak akan sekuat dan sesabar Liera.

Liera mengangguk. tidak bisa dipungkiri jika dirinya tidak baik-baik saja, dia juga seseorang yang bisa bersedih dan takut, tapi Liera mencoba berpikir karena dia masih punya beberapa orang yang siap mendengarkan kesedihannya.

"Haruskah aku menjelaskannya sekarang? Aku sungguh tidak tahu akan seperti ini, Liera karno harus yakin jika Julian baik-baik saja" Ucap Asyla, dirinya tidak bisa membagikan kabar gembiranya dengan Liera, situasi tidak mendukung saat ini.

"Tidak masalah Asyla, ceritakan saja apa yang terjadi, aku akan mendengarkannya." Ucap Liera, dia tahu sejak lama Asyla ingin bercerita padanya, mereka juga sudah berjanji akan bertemu saat kembali, tapi siapa yang akan menyangka situasi ini akan dațarng?

Karena takdir tidak akan pernah bisa ditebak, jadi hal itu bisa datang kapanpun dan dimanapun, sama seperti kemarin dan pasangan.

"Aku—"

Asyla menghentikan ucapannya saat melihat Jake yang sudah datang dengan beberapa paper bag di tangannya, dirinya tidak mungkin membiarkan pria yang dia cintai kesulitan begitu saja, Asyla langsung bangun dari tempat nya dan membantu Jake.

"Kenapa lama sekali? Dan kenapa pakaianmu basah?" Tanya Asyla, dia mengambil safu paper bag di tangan Jake.

"Maaf aku harus ke seberang jalan untuk membeli ini, jangan khawatir sayang," ucap Jake, dia menggandeng tangan Asyla dan kembali melangkah mendekati Liera dan Sean.

Dari pembicaraannya dan cara mereka saling berbicara membuat Liera menyimpulkan suatu hal jika ada hal yang telah terjadi diantara keduanya, Liera pikir akan ada kabar baik tak lama lain, awalnya Liera pikir Asyla akan menyukai temannya Julian tapi tidak menyangka akan mencințai Jake.

Senang melihat sahabatnya menemukan seseorang yang berarti untuknya, melihat itu membuat Liera kembali tersenyum, walau ada kesedihan di sini tapi Liera tidak boleh terlalu larut.

"Kalian berdua sangat cocok, kapan aku bisa mendapatkan undangan secepatnya?" Tanya Liera, ucapnya membuat kedua orang itu langsung melihat ke arahnya, mereka lupa jika di sana masih ada Liera dan Sean.

"In-ini Liera—,"

"Kami akan segera menikah, tolong pastikan unțuk datang bersama Julian," Ucap Jake, dengan pegasnya dia menyampaikan hal itu di saat Asyla begitu gugup, Liera harus tahu bukan?

"Senang mendengarnya, aku bahagia akhirnya sahabatku akan menikah dan tentu aku akan datang bersama Julian." ucap Liera, waktu cepat sekali berlalu jika sebelumnya Asyla yang menemani dirinya, sekarang waktu Liera yang menemani Asyla, jadi seperti ini rasanya melihat sahabat sendiri akan menikah?

Sean?

Pria itu hanya diam di antara perbincangan itu, dia ikut bahagia, walau masih sulit untuknya menerima jika Asyla lebih menyukai Jake, dirinya belum menyimpan perasaan apapun tapi Sean memang sudah ada niat untuk mendekati gadis itu tapi Jake dahulu yang sudah mendekatinya.

Dia tidak masalah, biarkan hal itu hanya menjadi rahasianya.

"Kalian berdua pulanglah, aku akan bersama Sean menjaga Julian," Ucap Liera, dia tidak bisa jika harus membuat kedua orang itu ikut menunggu hingga pagi, mereka juga butuh istirahat.

"Kamu yakin?" Tanya Asyla.

"Ya, aku yakin Asyla, kamu harus pulang dan dokter Jake juga, aku akan menghubungimu nanti jika Julian sudah bangun, terima kasih sudah menemaniku," ucap Liera, jika bukan bantuan Jake dan Asyla, mungkin dirinya akan terus merasa takut pada hal bisa membuatnya semakin lemah.

"Baiklah, aku akan datang lain besok, tolong jaga dirimu Liera dan jangan takut untuk menghubungiku, sampai jumpa Liera."

Asyla membawa Jake untuk langsung meninggalkan rumah sakit.

"Sean, hubungi aku jika Julian sudah sadar,"

"Tentu." Balas Sean.

Keduanya terdiam untuk sesaat, mungkin karena masih terlalu canggung untuk membangun sebuah pendekatan, sudah lama juga mereka tidak bicara.

"Apakah julian memang suka menyembunyikan masalahnya sendiri?" Tanya Liera, dia mengeluarkan suara setelah berpikir untuk memulai percakapan itu, dia memang belum mengenal Julian lebih dalam, tapi Sean mungkin paham karena mereka sudah lama tinggal bersama.

Sean menoleh ke arah Liera, kenapa bertanya hal seperti itu? Apa yang membuatnya memikirkan hal Itu?

"kakak Julian, dia memang seperti itu, karena sejak kecil ayah tidak pernah melakukan pada anaknya, jadi kakak Julian terbiasa menyembunyikan masalah yang terjadi, aku tahu jika ini aneh tapi itulah faktanya, kakak Julian selalu mengutamakan kepențingan orang lain dan dia tidak ingin membuat orang lain khawațir tentangnya." Jelas Sean, dia pikir Liera perlu tahu karena sebelumnya Sean sempat mendengar ucapan Liera di dalam ruangan tadi.

Liera menghela nafas berat. jadi itulah kenapa Julian lebih memilih untuk diam saja? Bagaimana jika saat itu Liera lengah?

"Bagaimana bisa dia berpikiran seperti itu? Apakah dia tidak pernah berpikir bahwa justru hal ttu membuat orang lain khawatir." ucap Liera, Julian berbanding terbalik dengan dirinya, Liera sangat suka bercerita dan tidak suka menyembunyikan apapun.

Kecuali kekhawatirannya tentang pernikahan mereka.

"Aku tidak tahu, tapi bisakah kamu mengubah pemikirannya itu? Aku ingin kakak Julian berhenti berpikir seperti itu," Ucap Sean, mungkin merubah karakter yang sudah terbențuk sejak lama tapi jika di dukung dengan orang dicintai mungkin akan berhasil.

Liera tersenyum murung, dia saja masih harus merubah karakter dirinya yang seperti anak kecil bagaimana bisa dirinya mengubah pemikiran Julian dirinya saja kadang tidak bisa membantah keinginan Julian.

"Aku tidak bisa janji, tapi akan aku coba" Ucap Liera, berbicara dengan Sean yang sekarang benar-benar membuat Liera semakin paham jika sikap dewasa itu penting.

"Kakak Ipar, tidurlah di dalam, aku akan berjaga disini," Ucap Sean, dirinya tidak mungkin juga terus membuat Liera berjaga semalaman di sini.

"Bagaimana dengan dirimu?" Tanya Liera, dia tidak mungkin membiarkan pria itu tidur diluar apa lagi berjaga semalaman di sini.

"Aku akan beristirahat di ruangan dokter Jake, kebetulan ini rumah sakit tempat bekerja." Ucap Sean, dia berbohong dengan ucapannya, padahal Jake bukanlah bekerja di sini, pria itu aslinya tinggal di London.

"Baiklah, istirahatlah dengan baik," Ucapnya, Liera langsung meninggalkan tempatnya, membuka kembali pintu ruangan Julian dan masuk ke dalam.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status