Share

Bab 62

Mata Abbas berkilat licik. “Kalau wanita itu benar-benar berhasil menikah dengan Ansel, kita akan punya ATM baru.”

“Eh? Memangnya Qeiza dan Ansel benar-benar sudah bercerai?”

Abbas menjawab pertanyaan Amira dengan anggukan kepala. “Aku sudah minta seseorang untuk menyelidikinya, ternyata anak bodoh itu tidak berbohong.”

“Sayang sekali kita kecolongan,” sesal Amira. “Kamu sih, setelah hari pernikahan itu tidak pernah lagi memantau kehidupan mereka.”

Mulut Amira mengerucut. Menyayangkan sikap tak acuh suaminya terhadap rumah tangga keponakannya.

“Siapa yang menyangka kalau dia akan melakukan hal sebodoh itu setelah empat tahun menikah,” bantah Abbas. “Lagian, kamu juga kan yang melarang aku untuk sering-sering menghubunginya?”

“Kok malah menyalahkan aku?”

“Kenyataannya memang begitu.” Abbas terus membela diri. “Kamu takut kalau Qeiza nanti menginginkan sebagian saham perusahaan yang diwariskan ayah kepadaku.”

“Memangnya kamu mau menyerahkan sebagian saham perusahaan yang sudah susah paya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status