Share

BAB 32 - KEDATANGAN ABRAHAM

Sekarang ini bianca sedang duduk termenung di sebuah bangku taman yang entah dimana lokasinya. Sejak tadi dia berjalan tanpa arah dan tujuan. Pikiran dan tatapannya kosong.

Egonya terluka, harga dirinya direndahkan, dan hatinya patah.

Seharusnya sejak awal dia bisa menyangka bahwa ada hal tidak beres yang akan terjadi setelah dia menyetujui pekerjaan paruh waktu yang konyol ini. Dimana - mana semua pekerjaan memiliki kesulitan tersendiri, tapi bianca dengan begitu mudahnya percaya pada tyaga yang mengatakan bahwa tugasnya hanya bersandiwara menjadi sepasang kekasih dan memberi tutor padanya. Apalagi iming - iming yang diberikan tyaga selain gaji yaitu menyelamatkan beasiswanya. Hal yang menjadi prioritasnya selama ini.

Perasaan marah, kecewa, dan terhina campur aduk di dalam hati bianca. Tapi tetap saja hal itu tak bisa membuatnya meneteskan air mata.

Tyaga yang dulu dikenalnya sudah menjadi bagian masa lalu. Dan tyaga di masa kini sudah memiliki karakter yang berbeda. Sejak semuanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status