Andri merasa nyaman berbaring di ranjang besar lembut Rossa. Dia memikirkan gerakan apa yang akan dilakukan ke Rossa, dia sudah mengaturnya.
Dia menunggu beberapa menit di kamar, Rossa juga belum muncul, Hatiku bertanya-tanya, apa yang wanita itu lakukan?
Baru saja memikirkan hal ini, sosok Rossa tiba-tiba muncul di pintu kamar tepat pada waktunya, dan berkata dengan wajah gelisah “kak, kacau, suamiku kembali.”
Ketika mendengar kata “suami”, Andri langsung berdiri dari tempat tidur dan berkata “bukannya kau bilang bahwa kau belum punya pacar ? bagaimana bisa sekarang tiba-tiba keluar kata suami?”
Saat berbicara, “adik kecil”nya pun menciut.
Dia melirik-lirik ke kamar, akhirnya menaruh harapannya di lemari yang ada di dalam kamar tidur. Hanya di tempat ini ia dapat bersembunyi. Jika ketahuan, dia akan di cap menjadi perebut istri orang.
Kuncinya, p
Andri tersenyum dan memperkenalkan dirinya “Selamat malam semuanya, nama saya Andri.” Baru saja ia mengeluarkan suaranya, seorang pria jangkung baru saja keluar dari kamar mandi menuju hall, ia mengenakan jas, ketika dia melihat Rossa, dia langsung datang dan menyapa dengan lembut “Rossa!” Suara pria itu baru saja dimulai, dan sekelompok wanita mulai berkata. “pria setia itu datang.” Rossa tersenyum pada pria itu dan berkata “Hallo, Tommy Sun!” Mendengar nama “Tommy Sun”, Andri tertegun sejenak dan langsung mengarahkan pandangannya ke pria itu. Dia merasa bahwa suara pria itu begitu akrab. Pria itu bertanya dengan sangat lembut “Rossa, kapan kamu tiba?” Rossa tersenyum dan berkata, “baru saja tiba!” Setelah itu, dia berinisiatif memperkenalkan pria ini “ini pacarku, Andri.” Setelah mendengarkan
Teman sekelas lain yang duduk di dekatnya mendengar Andri mengemudikan pesawat, mereka sangat bersemangat. “Wow! Apakah kau adalah seorang pilot?” “Dia ternyata adalah pilot …” “Terlalu Tampan…” Sekelompok wanita menatap Andri dan mereka terkejut, mereka tidak pernah menyangka Rossa akan menemukan pacar pilot, dan membuat iri wanita-wanita ini. Namun, mendengarkan Andri mengatakan itu, Rossa terkejut, tetapi ketika dia melihat kecemburuan siswa perempuan lainnya, dia tidak enak membuka kebohongan ini. Lagi pula, tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya di lakukan Andri. Biarkan dia memainkan pertunjukan, memberi dirinya sendiri muka agar tidak kehilangan muka di depan Tommy. Tentu saja, pekerjaan Andri, Yuni tahu sampai ke akar-akar. Namun, dia tidak mengeksposnya, karna dengan membongkarnya juga tidak ada untungnya baginya.
Setelah dia belum selesai berbicara, Yuni gugup dan segera memotong kata-katanya dan mengancam “kau berani!” Andri berkata “jika kau tidak membantu, aku akan berani ..” Yuni mendengar kata-kata itu, ia segera berjalan kearah Andri. Andri yang takut langsung mundur. Tanpa sengaja sikunya menyentuh sakelar semprotan wastafel. Air dari dalam keran menyemprot ke tubuh Yuni, dan menyemprot kea rah dada. Yuni yang mengenakan kemeja sutra hari ini, bagian bawahnya mengenakan rok pinggul wana merah anggur. Kemeja sutra itu awalnya tipis, jadi meneteskan air, dan bra merah muda di dadanya pun tercetak. Melihat adegan ini, wajah Andri berubah menjadi pucat, tahu bahwa dia akan benar-benar tamat. Dengan cepat ia langsung meminta maaf “Direktur Lin, aku sungguh tidak sengaja, aku …” Sambil meminta maaf, dia berbalik dan mematikan
Toilet yang sempit itu, tiba-tiba menjadi hening, hanya terdengar napas dari Andri dan Yuni.Terdengar suara sepatu hak yang berjalan ke arah mereka, saat suara sepatu itu berhenti di depan pintu toilet perempuan, keduanya sangat gelisah, mereka takut orang yang di luar itu menemukan sesuatu.Saat itu, suara ketukan pintu tiba-tiba terdengar, lalu ada suara perempuan yang bertanya “apa ada orang di dalam?”Kata Yuni dengan buru-buru menjawabnya “ada orang.”Perempuan di depan pintu itu menunggu sejenak, lalu akhirnya berjalan meninggalkan toilet.Saat suara sepatu hak itu perlahan menjauh, baru keduanya merasa tenang, Yuni mendorong Andri lalu berkata “Cepat keluar!”Andri menempelkan badannya ke tubuh Yuni, setelah mengerahkan banyak tenaga, akhirnya pintu toilet itu dibukakan.Saat Andri berjalan kelu
Setelah mengatakan itu, puluhan wanita di sana tertawa dengan keras, Andri pun menjadi pusat perhatian selama pesta malam hari itu.“kalian sungguh menyebalkan!” kata Rossa sambil tersenyum manja.Andri baru duduk tidak lama, ia melihat Yuni yang mengenakan kemeja itu berjalan keluar dari toilet dan menuju ke arahnya, ia berada di sebelah Tommy, ia dengan wajah sendunyan melihat teman-teman lain yang sedang menonton hip-hop, hatinya sangat tidak enak.Selama ini, dia adalah seseorang yang paling mengagumkan di kelas, tidak di sangka setelah 10 tahun, ia yang tidak terdengar kabarnya telah meninggalkan jati dirinya.Ia mengangkat gelas teh lalu meminumnya, melihat Yuni berjalan ke arahnya, ia bertanya dengan lembut “Yuni, kamu dari mana saja?”Yuni menggunakan selembar tissue untuk mengelap sisa air di tangannya, lalu ia berbohong &ldquo
Saat Andri mengikutinya ke toilet, terdengar suara “Wek…”, Yuni muntah di dalam toilet. Karena itu toilet perempuan, Andri tidak bisa masuk, ia hanya bisa berdiri di depan pintu toilet ia lalu bertanya kepada Yuni dengan perhatian “Direktur Lin, kamu tidak apa-apakan?”Baru selesai bertanya, Yuni sudah muntah lagi, sepertinya banyak sekali.Tidak berapa lama, Yuni berjalan keluar dari dalam toilet, ia mencuci mukanya, lalun menjawab dengan datar “aku tidak apa-apa.”Andri tahu Yuni tidak boleh minum bir, saat minum bir bersama Direktur Zhang waktu itu, ia mabuk dan tidak sadarkan diri.Andri bertanya dengan penuh perhatian “Direktur Lin, kalau anda tidak bisa meminum bir, lebih baik jangan meminumnya.”Yuni mengangkat kepalanya, ia memalingkan kepala untuk melihat Andri lalu berkata dengan pasrah “aku juga tidak ingin s
Andri mengangkat lutut kanannya, lalu memukulkannya dengan kencang beberapa kali ke bagian dada laki-laki yang mabuk itu, laki-laki itu merasa paru-parunya terbelah.Seorang teman dari pemabuk yang sedang duduk di atas teman Tommy dan memukulinya tiba-tiba menoleh, Andri tanpa berfikir panjang menggunakan tangan si pemabuk untuk memukulkan botol bir itu dengan keras ke atas kepala seorang laki-laki yang mengenakan kaos oblong itu.“prangg..”, seketika botol bir itu terpecah, kepala laki-laki itu mengeluarkan darah.Andri tertawa “bukan urusanku, kamu lihat, dia yang memukulmu.”Laki-laki yang mengenakan kaos oblong itu mulai geram dan berdiri melawan, Andri berlindung di balik laki-laki pemabuk itu, lalu laki-laki itu di dorongnya hingga menubruk laki-laki yang mengenakan kaos oblong itu dan mereka berdua jatuh ke lantai.Saat dua orang laki-laki lain yang
Andri bersendawa lalu tertawa “ka…kak, langkahi aku dulu sebelum merebut pacarku.” “Dia adalah pacarmu?” kata lelaki berkepala botak itu terdiam, lalu melihat mereka berdua dengan curiga. Andri menganggukkan kepalanya “iya,kak” Lelaki berkepala botak itu mengangguk-anggukkan kepalanya seolah sedang berfikir, lalu ia memutari meja kecil di sebelah sofa, kemudian berjalan ke depan Andri dan mengamati kedua orang itu, lalu menggelengkan kepalanya “wajahmu sejelek ini, bagaimana mungkin perempuan ini bisa menyukaimu?” Andri menjelaskan “ka…kak, dia adalah….pacarku.” Lelaiki botak itu melihat Andri dengan tatapan curiga, lalu melempar pandangannya kepada yuni, “Dia adalah pacarmu?” Setelah Yuni mendengar hal itu, ia menjawabnya dengan pelan “iya, betul.” Lelaki berkepala botak itu seolah mengetahui isi hati Yuni, ia menggelengkan