Share

Bab 23 Perasaan (2)

Andri bersendawa lalu tertawa “ka…kak, langkahi aku dulu sebelum merebut pacarku.”

“Dia adalah pacarmu?” kata lelaki berkepala botak itu terdiam, lalu melihat mereka berdua dengan curiga.

Andri menganggukkan kepalanya “iya,kak”

Lelaki berkepala botak itu mengangguk-anggukkan kepalanya seolah sedang berfikir, lalu ia memutari meja kecil di sebelah sofa, kemudian berjalan ke depan Andri dan mengamati kedua orang itu, lalu menggelengkan kepalanya “wajahmu sejelek ini, bagaimana mungkin perempuan ini bisa menyukaimu?”

Andri menjelaskan “ka…kak, dia adalah….pacarku.”

Lelaiki botak itu melihat Andri dengan tatapan curiga, lalu melempar pandangannya kepada yuni, “Dia adalah pacarmu?”

Setelah Yuni mendengar hal itu, ia menjawabnya dengan pelan “iya, betul.”

Lelaki berkepala botak itu seolah mengetahui isi hati Yuni, ia menggelengkan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status