Mendadak, seruan Yuni yang memekakkan telinga terdengar keluar dari kamar mandi.
“Andri, apa yang kamu lakukan?”
Andri melemparkan cermin diatas mesin cuci ke dalam mesin cuci pada kecepatan tercepat, sehingga tidak dapat di temukan bukti oleh Yuni, dan kemudian ia tidak bisa berdebat.
Andri menjawab dengan tenang “Nona Lin, kamu memanggilku?”
“apa yang kamu lakukan ?” Yuni sekali lagi memberikan pertanyaan dari kamar mandi.\
Andri berpura-pura tidak bersalah dan berkata “aku tidak melakukan apa-apa.”
“aku tahu apa yang telah kamu lakukan!” Yuni mendengus dingin, dan mendengar suara air di kamar mandi, seolah-olah Yuni telah mulai mandi.
Mendengar suara air mengalir, Andri bernapas lega. Dia tahu bahwa Yuni tidak berani untuk buru-buru keluar menangkapnya pada saat ini.
&n
Yuni memberikan tatapan terhadap Andri sekilas bertanya “apa yang kamu pikiran dalam otakmu lagi?”Andri tertawa dan berkata “aku akan menikahi seorang istri di masa depan, aku pasti akan menikah dengan seseorang seperti Nona Lin.”Mendengar ini, Yuni tidak bisa menahan untuk tertawa. Meskipun itu adalah ucapan yang menyanjung, wanita mana yang tidak suka mendengar pujian atas kecantikannya? Jadi Yuni Lin tidak terkecuali.“Pergilah! Jangan sombong!”Seketika itu terpikir oleh Andri bahwa Yuni adalah tunangannya Tommy Sun, dan hati Andri merasa lebih pahit dari pada memakan obat. Dia seharusnya mengatakan bahwa, apa yang bisa di perbuat.Andri melihat bahwa Yuni lelah untuk mengeringkan Rambutnya, dan berkata secara aktif “Nona Lin, biar aku bantu kamu mengeringkan rambutmu!”Yuni menolak secara langsung, &ldquo
Tindakan Andri Chen mebuat takut Yuni Lin. Dia tidak tahu apa yang terjadi padanya. Dia terus bertanya, “apa yang terjadi denganmu?”Dia melihat Andri Chen diam, sibuk mencari ponsel, tapi disaat ia akan mencoba untuk menelepon, menyadari bahwa ponsel itu kehabisan daya, harus menemukan ponsel dari Andri Chen, tujuannya untuk menghubungi 120 memanggil ambulans.Andri Chen, berbaring di tanah, membuka matanya dan memberikan teriakan yang disengaja.“Ah!”Yuni Lin mendengar kata-katanya segera bergegas dan berkata gugup, “bertahanlah, aku akan memanggil 120.”Mendengar hal ini, Andri chen juga ketakutan, dan cepat berkata, ‘Nona Lin, Jangan memanggil 120, aku hanya sedikit merasa panik di dadaku.”Yuni Lin bertanya khawatir, “Apakah kamu memiliki penyakit?” Andri Chen mendesah, &ldq
“tidak percaya? Aku bisa menunjukkan sertifikatku.” Yuni berbicara seperti itu memang benar.Andri berkeringat di hatinya dan berkata tenang, Sialan, kali ini penyamaran terlalu besar.Akhirnya ia hanya bisa membiarkan Yuni, seorang dokter palsu, menyetuh hatinya, tetapi segera setelah tangan Yuni menyentuh dada Andri, ia tanpa dapat di jelaskan menjadi gugup. Tidak tahu alasannya mengapa, perasaan deg-degan seperti ini bagai menggairahkan ketika mencium Yuni.“Duk! Duk!” hati Andri berdetak dengan penuh semangat.Yuni tidak mengira bahwa hatinya Andri berdetak begitu cepat, jadi dia tidak putus asa bertanya “apakah kamu biasanya banyak batuk?”Andri menikmati kegembiraan dan merespon kebingungan “tidak.”“apakah kamu memiliki nyeri di bagian dada?”Andri masih menggelengkan kepa
“bergumam! Mendengus!” tampaknya suara berasal dari perutm tetapi merupakan perut Andri.Dalam hitungan detik,Andri Chen tidak dapat menahannya. Dia berlari ke ruang tamu dengan menutup perutnya. Dia dengan cepat membuka pintu kamar mandi dan berjongkok di toilet, terdengar suara muntah.Selanjutnya, Andri Chen hampir mengisi penuh toilet.Setelah berjongkok di kamar mandi selama sepuluh menit, Andri Chen kembali ke kamar tidurnya dengan cemas dan bertanya kepada Yuni Lin."Nona Lin, obat apa yang kamu berikan kepadaku? Apakah aku akan baik-baik saja?”Yuni Lin tersenyum dengan bangga dan mengatakan satu kata“pencahar!”Andri Chen segera merespon dan bertanya dalam kejutan,"Pencahar?*Yuni Lin berkata dengan ceria, "obat pencahar secara khusus digunakan untuk mengobati pasien, terutama orang tak tahu malu seperti kamu.*&nb
Kalimat Ini sedikit beracun untuk pria.Siapa yang ingin menjadi bujangan sepanjang hidupnya?Oleh karena itu , Yuni Lin mulai gemetar lagi, karena ketika ia membangunkannya, dia kebingungan dan berpikir ia sedang berpura-pura. Tetapi ketika diperhatikan dengan cermat, mata Andri Chen berwana merah. Dia pasti telah menderita banyak semalam. Siapa yang menyuruhnya untuk berpura-pura sakit, layak mendapatkannya!Yunl Lin meletakkan sapu dan menatap jam di pergelangan tangan. Sudah hampir waktunya baginya untuk pergi bekerja.Dia mendengut dingin dan berpaling untuk mandi di kamar mandi.Andri Chen melihat bahwa dewi itu mengingat masa lalu. Dia bertanya dari belakangnya, "Nona Lin,apa yang sebenamya kukatakan?"Saat Yuni Lin melihat ekspresi Andri Chen yang penasaran ,dia berkata dengan marah, "Kamu bilang, bahwa kamu adalah seseoramg yang tidak tahu malu dan juga tidak senono
Yuni Lin di ujung telepon tidak menduga Tommy Sun akan datang ke distrik HaiZhu untuk mrncarinya pagi-pagi, apalagi dia telah melewati malam di rumah orang lain. Dia tahu jelas jika Tommy mengetahui hal ini, pasti akan mempengaruhi reputasi keluarga Lin. Dan juga dia tidak akan tahu bagaimana menjelaskan hal ini kepada ayahnya.“Oke, aku tahu.” Yuni menutup telepon dengan panik, dan dengan cepat pergi ke kamar tidur untuk mengganti piyama yang di pakai di badannya.Saat ini, Andri berdiri terpaku di depan pintu supermarket tidak tahu harus bagaimana. Jika dia mengambil resiko untuk naik, dia pasti akan di kenali oleh Tommy Sun. kemudian membuat Tommy Sun tahu bahwa dia tinggal di sebelah Yuni. Mungkin saja akan membuatnya selalu mengunjungi rumah Yuni.Jika seperti ini, Tommy Sun akan menjadi batu sandungan di antara mereka.Jadi, dia tidak bisa membiarkan Tommy Sun menyad
Setelah melihat itu, dia baru berbalik ke Andri Chen dengan tidak berdaya,"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Sekarang sudah hampir jam masuk kerjaku."Andri Chen tiba-tiba tersenyum dengan misterius, seolah-olah dia melihat Yuni Lin melakukan sesuatu yang memalukan."Mengapa kamu tersenyum?" Yuni Lin melihat-lihat dirinya sendiri.Andri Chen berkata dengan wajah Nakal "Direktur Lin! Kita berdua seperti sedang berselingkuh sekarang."“Enak saja!” Yuni Lin melototinya. Tangan putihnya tiba-tiba menjulur ke pinggang Andri Chen, lalu mencubitnya kemudian terdengar jeritan Andri Chen,,"Direktur Lin,sakit! sakit! "Yuni Lin berkata dengan puas, "Jika tidak sakit, mengapa aku harus mencubitmu?"Andri Chen tidak mengerti, mengapa Yuni Lin sangat suka menyiksanya. Dan Yuni seolah-olah kecanduan mencubit pinggangnya.Se
Yuni Lin tidak pernah membayangkan bahwa Tommy Sun akan mengetuk pintu rumah Andri Chen. Ketukan pintunya ini, membuat dirinya langsung tidak bisa tenang.‘Tentu saja, Andri Chen juga mendengar suara ketukan di pintu. Dia yang baru saja berjalan dari balkon ke ruang tamu langsung mendengar Yuni Lin berbisik kepadanya dengan suara kecil seperti nyamuk, "Itu Tommy Sun!"Andri Chen mengira Yuni Lin salah lihat. Bagaimana mungkin Tommy Sun akan mengetuk pintunya? Apakah pembicaraan mereka tadi semuanya didengar oleh Tommy Sun?Jadi,karena penasaran,Andri Chen pergi ke pintu depan dan melirik melalui mata kucing. Wajah muram Tommy Sun tiba-tiba muncul di depan Andri Chen dan dia tidak menyangka itu benaran adalah dia."Mengapa dia bisa mengetuk pintu rumahku?” Andri Chen tidak bisa mengerti.Saat Andri Chen sedang berpikir, Yuni Lin bertanya dengan cemas, "Apa yang harus aku lak