Share

Episode 73 Berada di Gubug Tua

Bab 72 

Aku mencoba menggerakkan kaki untuk mengurangi rasa sakit yang luar  biasa. Sepertinya aku dehidrasi karena sejak pingsan belum ada setetes air yang membasahi kerongkongan. Perutku juga melilit sangat lapar. 

Waktu muda aku sering menjalankan puasa. Tapi tidak separah ini. Dua orang itu masih ngobrol dengan saling berbisik. Entah apa yang mereka bicarakan. Sekarang aku dalam posisi yang sangat pasrah dengan maut yang akan menjemput.

Badanku lemas tidak bertenaga. Mereka sepertinya mau membunuhku secara pelan. Hanya nama Tuhan yang ada dalam hatiku. Serta nama ibu yang aku ucapkan. 

'Maafkan, anakmu, Bu. Seandainya maut menjemputku. Tapi aku tidak akan pernah meninggalkan keluarga baruku.'

Aku benar-benar kehausan dan perutku melilit

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ra Sa
cerita gk nyambung
goodnovel comment avatar
Eko
mana nih lanjutan ny lama banget sh
goodnovel comment avatar
bugut
gantungnya ni cerita,padahal udah 3kali beli koin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status