Share

Episode 73 Bersama Abah Dul

Bab 73 

" Mas, bangun!" Suara berat Pak Tua kembali terdengar di telinga. 

Perlahan kubuka mata yang masih berat. Kepala juga masih pusing. Badan ini rasanya mau remuk. Semua sendi susah untuk digerakan. 

Sinar matahari menyelinap menyusup dari celah dinding kayu yang berlobang. Pak Tua duduk di samping bale tempatku tidur. Pria itu tersenyum dengan memegang kakiku. 

"Sudah enakan belum badannya?"tanya dia ramah. 

"Bapak beli bubur ayam untuk sarapan. Ayuk kita sarapan bareng," katanya memperlihatkan mangkok yang berisi bubur ayam. Aroma khasnya membuat perut ini berontak dan berteriak ingin segera diisi. 

"Bapak beli bubur di mana?" tanyaku dengan suara yang agak parau. 

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status