Share

19. Mimpi Buruk Sivia

“Sivia,mengapa kau menangis?” Megantara masuk ke kamar Sivia dan langsung mendatangi Sivia yang terduduk sambil berlinangan air mata. Tadi Megantara langsung pulang begitu sang ibu menghubunginya dan mengatakan bahwa Sivia terbangun dari tidurnya sambil berteriak dan menangis.

“Ayah,” Sivia masih sesenggukan. Megantara mengusap kedua pipi sang anak. “Aku mengalami mimpi buruk,” tambah sang anak.

Sang ayah menaikkan alisnya. Baru kali ini Sivia mengalami mimpi buruk sampai menangis.

“Aku bermimpi teman-teman meledekku karena aku tidak punya ibu,” air mata kembali bercucuran. Nalini membayangkan gambaran di mimpinya lagi.

“Mimpi itu adalah bunga tidur. Jadi kau tidak perlu bersedih. Itu tidak akan terjadi di dunia nyata, Nak,” Megantara memeluk sang anak untuk membuat Sivia nyaman.

“Tapi tetap saja aku tidak bisa untuk tidak bersedih,” Sivia menjawab.

“Maafkan ayah. Ayah belum bisa memenuhi harapanmu,” Megantara menghela nafas, dia juga sebenarnya merasa kasihan pada Sivia.

Dulu saat m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status