Share

27. Menghibur Sivia

Sivia duduk seorang diri di bawah pohon yang berada di taman sekolah. Wajahnya murung. Ada genangan air mata yang sepertinya bisa segera meluncur keluar. Suasana taman ramai, tapi dia tetap sendiri. Tidak ada satupun teman yang menemaninya. Mereka semua sedang asyik bermain dengan riang gembira. Hanya Sivia yang suasana hatinya berbeda.

Nalini mengamati dari kejauhan. Memang Sivia memiliki daya tarik tersendiri baginya. Dia selalu memusatkan perhatian pada Sivia meskipun dia bisa bersikap objektif jika sedang mengajar di kelas.

Karena merasa khawatir dengan Sivia, Nalini memutuskan untuk berjalan mendekati gadis kecil itu.

"Sivia sedang apa? Mengapa tidak bermain dengan teman-teman lain?" tanya Nalini saat dia sudah sampai di hadapan Sivia.

Tangis Sivia pecah. Air mata yang sudah ia tahan sejak tadi tak bisa lagi terhenti. Tangisannya semakin keras. Membuat Nalini merasa khawatir.

"Apa yang terjadi padamu, Sivia?" tanya Nalini sambil menghapus air mata dari pipi Sivia.

Sivia me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status