Share

34. Terlihat Lemah di Hadapan Wanita

"Jika kau berkenan untuk bekerja seumur hidup denganku, aku akan senang. Dan kau akan mendapatkan bayaran yang setimpal. Sesuai dengan yang kau inginkan," jawab Megantara.

"Aku tidak bisa berkomentar apa-apa lagi sekarang. Aku permisi dulu," kata Nalini sambil beranjak dari duduk. Lalu berjalan menuju pintu. Pikirannya kalut saat ini. Jika yang dikatakan Megantara benar adanya, dia merasa sangat kasihan pada pria itu. Dan sejujurnya dia kini tak lagi mementingkan bayaran.

"Aku harap kau tidak marah padaku. Maaf karena tadi aku sempat terbawa emosi," kata Megantara tulus.

Nalini menghentikan langkah sejenak. Bosnya yang perfeksionis itu meminta maaf secara langsung. Siapa yang tidak luluh jika situasinya seperti ini.

"Apa yang ingin Anda makan untuk malam nanti, Pak?" tanya Nalini tanpa menoleh.

Megantara menyunggingkan senyumnya. Lalu menjawab dengan semangat, "Chicken steak sepertinya enak. Dan aku ingin salad buah."

"Baiklah. Akan aku siapkan," kata Nalini lalu berjalan keluar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status