Share

38. Sorot Mata

Jam di tangan Megantara menunjukkan pukul sebelas malam. Dia sudah sangat lelah bekerja. Tapi dia juga menunggu sedari tadi coklat panasnya tak kunjung datang. Kemana Nalini berada. Apakah dia lebih memilih pulang dan tak menuruti perintahnya?

Tanpa pikir panjang, Megantara memilih untuk pulang ke rumah. Dia harus istirahat karena besok harus bekerja ekstra lagi. Banyak proyek pengembangan hotel yang harus ia jalankan.

Saat Megantara melewati restoran, dia menyadari semua lampu di restoran masih menyala terang. Itu menandakan bahwa masih ada orang di restoran. Padahal biasanya di jam segini lampu restoran pastinya sudah banyak dipadamkan. Hanya lampu di beberapa sudut saja yang dibiarkan menyala.

Megantara merasa kakinya tertarik untuk masuk ke dalam restoran. Menyusuri deretan meja makan yang sepi. Lalu lebih masuk lagi ke area yang hanya pegawai saja yang boleh masuk. Salah satunya area dapur.

Di meja dapur dia melihat beberapa alat masak masih belum dibereskan. Dan ponsel Nalin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status